Siap-siap, BI Mau Rilis Desain Awal Rupiah Digital

Siap-siap, BI Mau Rilis Desain Awal Rupiah Digital

Jakarta: Bank Indonesia (BI) siap merilis konseptual desain sebagai desain awal penerbitan mata uang digital bank sentral, yaitu rupiah digital. Saat ini ada tiga aspek yang tengah disiapkan BI sebelum benar-benar menerbitkan rupiah digital untuk transaksi.
 
“Ada tiga aspek yang kami persiapkan untuk digital rupiah. Satu aspek sudah selesai dan kami dalam tahap finalisasi merilis yaitu konseptual desain dari digital rupiah,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam video conference, Kamis, 21 Juli 2022.
 

Ia menambahkan dua aspek yang masih didalami oleh BI adalah mengintegrasikan infrastruktur sistem pembayaran dan pasar keuangan agar terkoneksi, terintegrasi, dan interoperabilitas dengan rupiah digital, serta terakhir yaitu pilihan teknologi rupiah digital.
 
Sementara terkait konseptual desain rupiah digital rencananya BI akan menerbitkan dalam bentuk wholesale. Artinya rupiah digital yang diterbitkan oleh bank sentral merupakan alat pembayaran yang sah sama seperti rupiah dalam bentuk kertas.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“BI akan menerbitkan digital rupiah sebagai alat pembayaran yang sah. Alat pembayaran yang sah di negeri ini sesuai dengan Undang-Undang Dasar (UUD), UU mata uang dan UU Bank Indonesia,” ungkapnya.
 
Perry menjelaskan rupiah digital akan memiliki fitur keamanan (security), desain, serta coding yang spesifik layaknya uang rupiah kertas yang saat ini beredar di masyarakat. Ia menyebut, perbedaan mencolok antara rupiah digital dan rupiah kertas adalah dalam bentuknya saja.
 
“Secara prinsip itu sama, cuma bentuknya yang satu adalah kertas, yang satu digital. Digital itu apa? Coding-coding dengan security feature, termasuk juga security feature dari sisi siber maupun yang lain juga ada khazanah digital rupiah,” jelas dia.
 
Untuk pendistribusian rupiah digital ini, Perry mengatakan akan menggandeng pelaku perbankan maupun perusahaan jasa pembayaran besar. Pasalnya mereka dinilai memiliki kemampuan untuk mendistribusikan mata uang dalam bentuk digital tersebut.
 
“Kami akan mendistribusikan yang kami sebut wholesale, artinya kepada pelaku-pelaku yang besar apakah perbankan, apakah kemudian perusahaan jasa pembayaran yang besar. Tentu saja karena dunia digital, kami akan lebih fokus pada perbankan dan juga perusahaan jasa pembayaran yang besar-besar,” pungkasnya.
 

(SAW)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan