Sempat Masuk Daftar BUMN Hantu, Istaka Karya Resmi Pailit

Sempat Masuk Daftar BUMN Hantu, Istaka Karya Resmi Pailit

loading…

PT Istaka Karya resmi dipailitkan PN Jakarta Pusat, dimana Perseroan sempat masuk dalam daftar BUMN hantu yang bakal dibubarkan oleh Kementerian BUMN selaku pemegang saham. Foto/Dok

JAKARTA – PT Istaka Karya (Persero) resmi dipailitkan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat. Perseroan memang sempat masuk dalam daftar BUMN ‘hantu’ yang dicatatkan Kementerian BUMN selaku pemegang saham.

Kabar pailit Istaka Karya dibenarkan Sekretaris Perusahaan Istaka Karya, Yudi Kristanto, saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia. “Iya betul, lahkan manajemen mengikuti undang-undang kepailitan,” ungkap Yudi di Jakarta, Senin (18/7/2022).

Baca Juga: 8 BUMN yang Akan Ditutup Erick Thohir, Nomor 4 Warisan Belanda

Yudi mencatat, setelah perseroan dipailitkan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, maka seluruh proses selanjutnya dijalankan oleh kurator, termasuk aset perusahaan. “Semuanya akan diserahkan kepada kurator,” kata dia.

Terkait dengan karyawan Istaka Karya akan dialihkan ke sejumlah BUMN di sektor konstruksi lain. Langkah tersebut seiring rencana pembubaran Istaka Karya.

Perseroan sempat masuk dalam daftar BUMN ‘hantu’. Sebab operasional perusahaan tercatat terus merugi, bahkan beban utang lebih tinggi daripada aset. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyebut, upaya pemulihan keuangan perusahaan tidak dapat dilakukan lagi.

“Kami kasih peluang mereka tetap bisa bekerja di urusan (BUMN) kekaryaan. Dari segi keuangan berat banget, lebih tinggi utangnya dari asetnya sehingga sudah kita itung, gak mungkin lagi dioperasikan,” ujar Arya pada akhir 2021 lalu.

Baca Juga: BUMN Istaka Karya Dibubarkan Erick Thohir, Begini Nasib Karyawannya

Pemegang saham mencatat, setidaknya ada 2-3 BUMN Karya yang siap menampung para karyawan Istaka. Tercatat, ada 11 perusahaan pelat merah di sektor konstruksi. Seperti, Perum Perumnas, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Amarta Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Hutama Karya (Persero).

Kemudian, PT Nindya Karya (Persero), PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Virama Karya (Persero). “Karyawan kita akan ini beri ruang masuk ke perusahaan karya kita, ada 2-3 perusahaan siap tampung mereka,” katanya.

(akr)

Artikel ini bersumber dari ekbis.sindonews.com.

Tinggalkan Balasan