Polisi tembak mati pria yang mencoba terobos kantor FBI

Patroli Jalan Raya Negara Bagian Ohio menyebutkan, pria bersenjata mengenakan pelindung tubuh yang mencoba menerobos kantor FBI di Cincinnati pada Kamis (12/8) waktu setempat, ditembak dan dibunuh oleh polisi, setelah dia melarikan diri dari tempat kejadian dan terjebak selama berjam-jam di bagian pedesaan negara bagian itu.

Konfrontasi itu terjadi ketika para pejabat memperingatkan peningkatan ancaman terhadap agen federal, setelah penggeledahan di perkebunan Mar-a-Lago milik mantan Presiden Donald Trump di Florida.

Pria itu diyakini berada di Washington pada hari-hari menjelang kerusuhan 6 Januari 2021 dan mungkin telah hadir di Capitol pada hari serangan itu, menurut seorang pejabat penegak hukum yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut. Pejabat itu tidak dapat membahas rincian penyelidikan secara terbuka dan berbicara dengan syarat anonim.

Menurut pejabat penegak hukum, tersangka diidentifikasi sebagai Ricky Shiffer, 42. Dia tidak didakwa dengan kejahatan apa pun sehubungan dengan serangan 6 Januari itu. Namun, penyelidik federal sedang memeriksa apakah Shiffer mungkin memiliki hubungan dengan kelompok ekstremis sayap kanan, termasuk Proud Boys.

Shiffer “berusaha menerobos” area pemeriksaan pengunjung di kantor FBI pada Kamis, sekitar pukul 09:15, dan melarikan diri ketika agen menghadapinya. “Setelah melarikan diri ke Interstate 71, dia ditemukan oleh polisi dan melepaskan tembakan ketika polisi itu mengejarnya,” kata Letnan Nathan Dennis, juru bicara Patroli Jalan Raya Negara Bagian Ohio, pada konferensi pers.

“Shiffer meninggalkan jalan raya di utara Cincinnati dan meninggalkan mobilnya di jalan pedesaan, di mana dia terlibat baku tembak dengan polisi dan menderita luka-luka, meskipun tidak ada orang lain yang terluka,” kata Dennis.

Petugas jalan raya negara bagian memblokir jalan yang menuju ke tempat kejadian ketika sebuah helikopter terbang di atas daerah itu. Pejabat mengunci radius satu mil di dekat interstate dan mendesak penduduk dan pemilik bisnis untuk mengunci pintu dan tetap di dalam. Saat ini, Interstate telah dibuka kembali.

Ada ancaman yang berkembang dalam beberapa hari terakhir terhadap agen dan kantor FBI di seluruh negeri sejak agen federal mengeksekusi surat perintah penggeledahan di Mar-a-Lago. Di Gab, situs media sosial yang populer dengan supremasi kulit putih dan antisemit, pengguna telah memperingatkan bahwa mereka sedang mempersiapkan revolusi bersenjata.


Artikel ini bersumber dari www.alinea.id.

Tinggalkan Balasan