Kolaborasi Apik untuk Perkuat Ekosistem Ekspor Lampung

loading…

LPEI terus berupaya mendong ekspor UMKM. Foto/wikipedia

JAKARTA – Sebagai special mission vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia ( LPEI )/Indonesia Eximbank senantiasa membangun ekosistem guna mendorong pertumbuhan ekspor melalui kerja sama, kolaborasi, dan sinergi antar-lembaga pemerintah, daerah, dan instasi terkait lainnya.

Baca juga: Primadona dari Kapuas, Arwana Super Red Laku Rp1,5 Miliar di Pasar Ekspor

LPEI melaksanakan pelatihan bagi pelaku usaha yang berpotensi menjadi eksportir dalam Coaching Program for New Exporter (CPNE) tanggal 23-25 Agustus 2022, yang diikuti oleh 60 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berorientasi ekspor asal Provinsi Lampung dengan berbagai sektor, yaitu produk makanan dan minuman, kerajinan, pupuk, dan peternakan.

Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso menyampaikan bahwa kolaborasi dan sinergi LPEI dengan Forum Ekspor Lampung (FELA) yang terdiri dari Pemerintah Provinsi Lampung, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung, Bank Indonesia Lampung, Bea Cukai dan pihak terkait diwujudkan dalam Program CPNE.Program CPNE merupakan program pelatihan dan pendampingan dalam rangka menciptakan eksportir baru dan meningkatkan kapasitas UMKM.

“Melalui CPNE, para peserta dibimbing dengan berbagai modul pelatihan serta pendampingan agar mereka tidak hanya paham secara teori, tapi mampu mengaplikasikannya dalam bisnis mereka. Tahapan berikutnya, para peserta akan diberikan program bagaimana memasarkan produk mereka melalui program Marketing Handholding,” kata Riyani, dalam keterangannya, Senin (29/8/2022).

Kolaborasi Apik untuk Perkuat Ekosistem Ekspor Lampung

Sekretaris Daerah yang hadir mewakili Pemerintah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto MA, mengapresiasi atas dukungan yang diberikan LPEI dalam rangka mendorong peningkatan ekspor di provinsinya.

“Atas nama Pemerintah Provinsi Lampung kami mengucapkan terima kasih kepada LPEI dan seluruh pihak terkait yang bersama-sama dengan pemprov mewujudkan desa dan UMKM Lampung naik kelas melalui program Desa Devisa Lada Hitam dan progam CPNE,” ujar Fahrizal.

Guna meningkatkan kapasitas pelaku UMKM berorientasi ekspor dan daya saing produk di Provinsi Lampung, beberapa waktu lalu LPEI bersama Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jendral Industri Kecil, Menengah dan Aneka meresmikan Desa Devisa Lada Hitam di Kabupaten Lampung Timur bersamaan dengan perhelatan puncak Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Lagawi Fest, 23 Juni 2022 yang dihadiri oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Program Desa Devisa ini akan mendampingi 500 lebih petani lada yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani Cahaya Baru yang berada di enam desa, yaitu Desa Sukadana Baru, Catur Swako, Tanjung Harapan, Negeri Katon, Putra Aji Dua dan Surya Mataram.

Baca juga: Terungkap! Ini Kesaksian Bharada E, Kuat Maruf dan Bripka RR di Sidang Etik Ferdy Sambo

LPEI membangun ekosistem ekspor bersinergi antar-lembaga baik dengan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah serta lembaga terkait lainnya dalam program Desa Devisa dan program CPNE yang dilakukan secara sistematis dan bertahap untuk mencetak para eksportir baru.

(uka)

Artikel ini bersumber dari ekbis.sindonews.com.

Tinggalkan Balasan