HP Brigadir Yosua Diduga Diretas, Pengacara: Kontak Hilang Semua

HP Brigadir Yosua Diduga Diretas, Pengacara: Kontak Hilang Semua

Jakarta: Telepon genggam Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat diduga diretas orang tak bertanggung jawab. Semua nomor kontak di handphone (HP) itu hilang. 
 
“Jadi saya melakukan investigasi sendiri. Di catat ya, saya melakukan investigasi terhadap nomor-nomor almarhum melalui cara saya. Karena saya juga bisa menginvestigasi, menyelidiki juga. Ternyata seluruh nomor-nomor kontak daripada handphone itu sudah di hapus,” kata pengacara keluarga Brigadir Yosua Kamaruddin Simanjuntak saat dikonfirmasi, Kamis, 21 Juli 2022. 
 
Kamaruddin mengatakan cuma ada dua nomor di telepon genggam tersebut. Yakni dua nomor telepon Brigadir Yosua. Menurut dia, hal itu tidak logis. Sebab, tidak ada orang menyimpan kontak hanya dua nomor telepon pribadi.  

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Jadi misalnya saya punya handphone tiga, semua nomor kontak di handphone ini dihapus, yang tersisa cuma nomor saya dua lagi. Enggak ada orang beli handphone untuk itu, untuk apa,” ujar dia. 
 
Dia menaruh curiga terkait fakta tersebut. Dia semakin yakin ada pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua
 
“Pertanyaannya dibunuh dahulu baru dihapus kontaknya atau diminta dahulu password-nya secara paksa dihapus kontaknya baru dibunuh atau disiksa dahulu baru dibunuh,” ungkap Kamaruddin. 

Dia mengatakan tugas penyidik mengungkap kebenaran kasus tersebut. Dia ingin penyidik membongkar proses pembunuhan Brigadir Yosua. 
 
“Dirampas dahulu handphone-nya lalu dihapus semua kontaknya, lalu diblokir kepada keluarga, lalu kemudian apakah langsung dihapus atau ditembak dahulu baru mereka mengetahui password-nya,” ucap Kamaruddin. 
 
Brigadir Yosua terlibat baku tembak dengan Bhayangkara Dua (Bharada) RE di rumah Kadiv Propam Polri Nonaktif Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. Brigadir Yosua yang merupakan sopir istri Sambo ditembak hingga tewas oleh Bharada RE.
 
Penembakan itu diduga karena Brigadir Yosua melakukan pelecehan seksual dan penodongan senjata api kepada istri Sambo. Namun, versi keluarga Brigadir Yosua tewas akibat penyiksaan. Brigadir Yosua disebut disiksa dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta.
 
Polisi telah mengantongi CCTV yang ditemukan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Kini CCTV itu tengah diperiksa tim laboratorium forensik (labfor). Hasilnya dipastikan akan disampaikan ke masyarakat secara komprehensif. 
 

(LDS)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan