4 Tips Supaya Generasi Muda Bisa Membeli Rumah

Jakarta: Seperti yang kamu ketahui, biaya yang dibutuhkan untuk membeli rumah itu cukup besar. Makanya diperlukan perhitungan yang matang sejak awal.

Mulai dari perhitungan biaya yang harus disiapkan hingga kapan waktu untuk membelinya. Apalagi, melihat fakta harga rumah di kawasan kota besar semakin lama semakin mahal. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga menyampaikan bahwa generasi muda akan makin sulit mempunyai rumah karena mahalnya harga lahan dan risiko kenaikan bunga yang menyebabkan harga rumah yang tidak sebanding dengan pendapatan. 

Kalau kamu merupakan generasi muda yang ingin membeli rumah, Benny Fajarai, Co-Founder dari Lifepal.co.id. insurance marketplace membagikan tipsnya supaya kamu bisa membeli rumah:

 

1. Tentukan berapa besar budget untuk beli rumah

Harga rumah itu bervariasi, tergantung dari lokasi, luas bangunan, dan luas tanah. Lokasi yang strategis tentunya menjadi faktor pendorong mahalnya harga rumah walaupun luas bangunan dan tanahnya tidak terlalu lebar. 

Dengan melakukan pertimbangan seksama, kamu dapat memastikan budget yang sesuai dengan anggaran yang kamu miliki sehingga harga rumah incaran tersebut sesuai terhadap kemampuan daya beli.  

4 Tips Supaya Generasi Muda Bisa Membeli Rumah

(Pertimbangkan kamu mau membeli cash atau KPR sesuai dengan budget yang kamu miliki ya. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)

 

2. Apakah belinya dengan KPR atau cash?

Kenaikan harga rumah yang cukup tinggi tiap tahunnya juga jadi pertimbangan bagaimana cara membeli rumah. Apalagi persentase kenaikan harga rumah itu lebih tinggi ketimbang persentase kenaikan gaji. 

Karena itu cara memberi rumah secara KPR ataupun cash patut dipertimbangkan. Sebab kalau kamu sampai salah memutuskan, rencana beli rumah bisa gagal lho.

Jika membeli dengan KPR, kelebihannya adalah kamu bisa membeli rumah dengan dicicil. Namun, KPR memiliki kekurangan, yaitu cicilan yang dibayar tidak selamanya sama besarannya, tergantung pada perubahan suku bunga acuan Bank Indonesia. 

Kemudian total keseluruhan uang buat cicil rumah hingga lunas lebih besar ketimbang beli rumah secara cash. Sementara kalau membeli rumah secara cash, kelebihannya kamu tidak bakal terbebani utang. 

Tetapi kekurangan membeli secara cash adalah pengumpulan dananya bakal bikin kamu mengorbankan beberapa alokasi pengeluaran demi bisa mengejar waktu beli rumah sebelum nantinya naik.

 

3. Kelola pengeluaran dengan baik

Baru mulai bekerja memang banyak godaannya. Mulai dari ingin belanja kebutuhan fashion, perlengkapan bekerja, hingga skincare. Nah jika kamu ingin tujuan membeli rumah terwujud dalam waktu dekat, usahakan batasi pengeluaran tidak penting dan alihkan ke tabungan. Tahan setiap godaan diskon yang ada. Jaga keuangan tetap baik meski harus ada yang dikorbankan.
 

4. Alokasikan 30 persen gaji untuk ditabung, investasi, serta perlindungan asuransi

Karena beli rumah membutuhkan dana yang besar, kamu harus benar-benar alokasikan besaran dananya dengan tepat. Kamu pernah dengar sebelumnya alokasi dana buat tabungan, investasi dan asuransi itu besaran idealnya 20 persen per bulan.

Namun, dalam rencana membeli rumah, ada baiknya alokasinya ditingkatkan menjadi 30 persen tiap bulan. Besaran tersebut awal-awal ditujukan buat mengumpulkan dana darurat yang besarnya sekitar enam sampai sembilan kali gaji bulanan. 

Dana tersebut perlu digunakan untuk memiliki asuransi seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan maupun asuransi kendaraan untuk menghindari risiko dan dana-dana tidak terduga lainnya.

Nah, sekarang kamu sudah ada bayangan kan bagaimana mengalokasikan dana yang tepat. Jadi, selamat mencoba ya!

(TIN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan