Waspada Modus Penipuan Mengatasnamakan Ditjen Pajak, Simak Cara Pencegahannya

Waspada Modus Penipuan Mengatasnamakan Ditjen Pajak, Simak Cara Pencegahannya

cnbc-indonesia.com – Modus penipuan dengan menyertakan program Application Package File ( APK ) yang marak belakangan kini mulai beroperasi dengan mencatut nama lembaga pemerintah. Penipuan yang umumnya dilakukan melalui pesan WhatsApp ini bertujuan untuk mencuri data pribadi korban setelah pemasangan file APK tersebut.

Modus pelaku penipuan jenis ini telah berkembang, salah satunya dengan mengatasnamakan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak. Pelaku akan menghubungi korban dengan berpura-pura sebagai perwakilan Ditjen Pajak yang perlu menyampaikan dokumen perpajakan penting. Dokumen yang dimaksud sebenarnya adalah file APK yang apabila diklik, akan terpasang secara otomatis pada smartphone korban.

Pelaku biasanya memberikan tuntunan ‘cara cek dokumen’ yang sebetulnya adalah kedok dari proses persetujuan pemasangan aplikasi. Langkah ini diperlukan agar aplikasi mendapat izin dari sistem untuk terpasang di gawai korban. Korban yang tidak mengerti, umumnya akan mengira proses ini hanya bertujuan untuk membuka dokumen yang dikirim.

Kasus penipuan ini rupanya telah menyita perhatian Ditjen Pajak . Melalui pengumuman resmi yang dikeluarkan pada 2 Februari 2023 lalu, Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat menyampaikan beberapa poin penting untuk meningkatkan kewaspadaan khalayak:

1. Ditjen Pajak tidak pernah menyampaikan informasi atau bukti apa pun terkait kewajiban perpajakan dalam bentuk file APK .

2. Segala bentuk penyampaian informasi hanya dilakukan melalui email dengan domain @pajak.go.id yang telah dinyatakan valid oleh sistem Ditjen Pajak . Segala bentuk informasi yang mengarahkan wajib pajak untuk mengunduh program APK adalah penipuan.

3. Layanan resmi call center Ditjen Pajak hanya melalui Kring Pajak 1500200. Telepon selain dari nomor tersebut yang mengatasnamakan lembaga dapat dikonfirmasi langsung melalui Kring Pajak atau kantor pajak terdaftar

4. Masyarakat diminta untuk berhati-hati atas berbagai bentuk penipuan yang mengatasnamakan Ditjen Pajak .

Data yang dicuri oleh file APK tersebut beragam jenisnya, mulai dari SMS, informasi pribadi seperti password, sampai data perbankan dan keuangan. Imbas pencurian data ini, aplikasi lain yang terpasang di smartphone korban baik itu media sosial, email, bahkan mobile banking sekalipun dapat dengan mudah diakses oleh pelaku.

Guna menghindari modus penipuan ini, Bank Indonesia menyampaikan tiga hal yang perlu diperhatikan.

Pertama, jangan pernah klik file APK yang diterima dari orang tak dikenal. Selalu pastikan sumber aplikasi, cek apakah tersedia di toko aplikasi resmi seperti Google Play Store. Terakhir, jangan berikan izin akses untuk aplikasi yang dipasang dari sumber tak terpercaya.***

error: Content is protected !!