Saat Kita Mati, Apa yang Akan Terjadi pada Akun Medsos Kita?

cnbc-indonesia.com – Di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat, masyarakat kini bisa dengan mudah berkomunikasi dengan banyak orang. Salah satu penyebabnya adalah kemunculan berbagi jenis media sosial dengan banyak fitur yang ditawarkan.

Saat ini, banyak orang memilih untuk mengunduh dan menggunakan lebih dari satu media sosial . Beberapa yang paling populer adalah Instagram, Twitter, hingga TikTok. Namun, bagaimana nasib akun – akun tersebut jika pemiliknya meninggal dunia?

Sebagai pengguna media sosial , semua orang disarankan untuk berhati-hati dengan unggahan mereka. Sebab, apa yang mereka bagikan akan tetapi berada di akun tersebut saat pemiliknya meninggal dunia.

Apa yang dilakukan masing-masing platform media sosial dengan akun pengguna yang sudah meninggal juga sangat bervariasi. Bagi sebagian orang, memiliki opsi untuk mengunjungi akun media sosial yang telah meninggal dapat memberikan kenyamanan. Namun, ada pula yang menyarankan agar akun tak bertuan tersebut dihapus demi kebaikan penggunanya.

Akun milik para pengguna Facebook yang telah meninggal dapat diubah menjadi akun kenangan (memorialized account). Dengan begitu, kerabat dan keluarga bisa membagikan kenangan setelah pemiliknya meninggal dunia melalui akun ini.

Jika akun Facebook dijadikan akun kenangan, nantinya akan tercantum kata “mengenang” di samping nama profil pengguna. Konten-konten yang sudah berada di akun itu pun akan tetap bertahan di Facebook.

Menjadikan akun orang yang sudah meninggal dunia sebagai akun kenangan juga mengamankan akun Facebook untuk tidak dimasuki orang yang tidak dikenal. Tidak ada satu orang pun yang bisa masuk (log in) ke dalam akun kenangan.

Oleh karena itu, akun kenangan yang tidak memiliki kontak pewaris tidak bisa diotak-atik. Selain itu, profil akun kenangan tidak akan muncul pada rekomendasi iklan, pengingat ulang tahun, dan Orang yang Mungkin Anda Kenal. Akun ini pun akan dihapus jika pihak Facebook menerima permintaan akun kenangan yang pasti dan valid.

Selain menjadi akun kenangan, akun Facebook dapat dikelola oleh kontak pewaris atau dihapus secara permanen. Lewat fitur kontak pewaris, pemilik akun bisa memberikan amanah kepada seseorang yang dipilih untuk menjaga akunnya setelah dia meninggal atau dijadikan akun kenangan.

Dengan adanya fitur ini, kontak pewaris dapat mengelola akun kenangan. Pewaris dapat menerima permintaan pertemanan, menyematkan unggahan penghormatan ke profil, serta mengubah foto profil dan foto sampul di akun kenangan. Selain itu, pewaris juga dapat memilih siapa saja yang dapat melihat unggahan penghormatan atau kenangan.

Akan tetapi, jika dirasa akun ini atau pemilik akun yang telah meninggal pernah berwasiat agar akunnya dihapus, orang lain dapat membantu melaporkannya kepada pihak Facebook. Dengan begitu, akun media sosial ini akan hilang selamanya termasuk semua pesan, foto, unggahan, komentar, tanggapan, serta informasi pemilik akun .

Sama seperti ‘saudaranya’, Facebook, Instagram juga memberikan tanda pada akun – akun milik pengguna yang sudah meninggal dunia. Keberadaan tanda tersebut pertama kali diketahui oleh programmer Jane Manchun Wong.

Dari temuannya, tanda tersebut muncul pada bagian bawah akun ketika halaman profil dibuka. Tanda bertuliskan “remembering” itu serupa dengan apa yang dimiliki oleh Facebook.

Untuk melaporkan agar akun tersebut diberi tanda, pengguna cukup menghubungi Instagram melalui https://help.instagram.com/contact/452224988254813. Nantinya, Instagram akan meminta sejumlah bukti dan melakukan verifikasi untuk memastikan bahwa pemilik akun tersebut telah meninggal dunia.

Dengan tanda tersebut, akun milik pengguna yang sudah meninggal tidak akan dihapus oleh Instagram. Aplikasi media sosial itu juga akan mencegah akun tersebut digunakan orang lain, meski memiliki password.

Akun yang sudah mendapatkan tanda ini juga tidak akan muncul pada halaman Explore. Meski begitu, pengguna lain akan tetap dapat mengirimkan DM kepada akun tersebut, meski tidak akan ada yang membaca.

Apabila seorang pengguna Twitter meninggal dunia, perusahaan yang kini diambil alih Elon Musk itu dapat bekerja sama dengan orang yang berwenang untuk bertindak atas nama pengguna atau anggota keluarga dekat yang sah dari pemilik akun yang meninggal dunia tersebut untuk menonaktifkan akun terkait.

Setelah mengajukan permintaan, Twitter akan mengirimkan email kepada pihak yang mengajukan yang berisi petunjuk untuk memberikan perincian lebih lanjut, termasuk informasi tentang pengguna yang meninggal dunia, salinan tanda pengenal orang yang mengajukan, dan salinan akta kematian pengguna yang meninggal dunia. Langkah ini diperlukan untuk mencegah laporan palsu dan atau tidak sah.

Twitter akan memastikan informasi ini akan dijaga kerahasiaannya dan akan dihapus setelah meninjaunya. Dengan catatan, mereka tidak dapat memberikan akses akun , terlepas dari hubungan mereka dengan pengguna yang meninggal dunia.***