Google Luncurkan Bard untuk Bersaing dengan ChatGPT, Apa Perbedaannya?

Google Luncurkan Bard untuk Bersaing dengan ChatGPT, Apa Perbedaannya?

cnbc-indonesia.com – Kemunculan ChatGPT saat ini tengah mendapat sorotan di seluruh dunia. Chatbot yang bisa menjawab berbagai pertanyaan hingga membuat puisi ini bahkan meresahkan sejumlah pihak, hingga berujung pemblokiran.

ChatGPT dirasa mendukung plagiasi hingga membuat orang-orang tak bisa berpikir kreatif. Hal itu pula yang mendasari sejumlah sekolah di Amerika Serikat hingga Prancis melarang penggunaan produk kecerdasan buatan itu.

Namun ketika polemik ChatGPT belum usai, Google meluncurkan layanan chatbot dengan menghadirkan lebih banyak kecerdasan buatan untuk mesin pencarinya. Hal itu juga sebagai jawaban untuk pesaingnya, Microsoft Corp, yang juga sedang mengembangkan kecerdasan buatan.

Google meluncurkan Bard, sebuah aplikasi percakapan yang bisa membantu penggunanya. Aplikasi ini tengah dalam tahap uji coba dan mengumpulkan umpan balik dari para pengguna dalam beberapa minggu mendatang.

Di tengah persaingan yang sangat ketat antara perusahaan teknologi ternama, Google akan menanbahkan fitur AI ke mesin pencarinya. Dengan penambahan fitur baru ini, nantinya mesin pencari Google bisa mensintesis materi untuk pertanyaan kompleks.

Google akan menyajikan teks yang ada di website lain untuk menjawab pertanyaan pengguna. Kendati demikian, Google belum mengungkapkan kapan fitur baru itu akan dirilis.

Gebrakan Google ini juga sebagai jawaban atas kemajuan Microsoft yang telah menanamkan kemampuan OpenAI untuk Bing. Microsoft juga berencana menambahkan AI di semua produknya pada Selasa, 7 Februari 2023 ini.

Hingga saat ini belum jelas perbedaan antara Bard dan ChatGPT yang dikembangkan OpenAI. Kepala Eksekutif Alphabet Sundar Pichai menyebut layanan baru ini mengacu pada informasi dari internet.

“Bard berupaya menggabungkan luasnya pengetahuan dunia dengan kekuatan, kecerdasan, dan kreativitas-kreativitas AI kita,” ucap Pichai, dikutip dari Reuters.

Pengembang teknologi di Silicon Valley saat ini tengah mengantisipasi perubahan besar-besaran terkait AI generatif. Selain Bard, Google juga menciptakan chatbot baru yang dinamai LaMDA.

Fitur tersebut bisa menghasilkan teks dengan keterampilan mirip insinyur perusahaan. Namun klaim tersebut langsung ditolak oleh raksasa teknologi dan sejumlah ilmuwan.

Selama demo layanan, Bard hampir mirip dengan ChatGPT yang kan memberikan jawaban untuk pertanyaan yang diajukan oleh pengguna. Dalam chatbot yang dikembangkan Alphabet, anak perusahaan Google , terdapat peringatan bahwa apa yang ditampilkan mungkin tidak pantas atau tidak akurat.

Untuk unggul dari pesaingnya, Google mengandalkan versi LaMDA yang bisa melayani lebih banyak pengguna dan meningkatkan umpan balik. Sedangkan ChatGPT kadang-kadang menolak pengguna lantaran pertumbuhan yang pesat.

Pichai menyebut Google akan memberika alat teknologi yang ditenagai LaMDA. Tak hanya itu, mereka juga akan membagikan teknologi dengan kekuatan AI kepada para kreator dan perusahaan mulai bulan depan.***

error: Content is protected !!