Waspada, Kerikil Kecil Di Alur Ban Bisa Picu Kecelakaan Besar

Waspada, Kerikil Kecil Di Alur Ban Bisa Picu Kecelakaan Besar

cnbc-indonesia.com

Kecelakaan besar Suzuki APV di Tol Jagorawi pada Minggu (15//2019) lalu diduga kuat karena ban belakang sebelah kanan pecah yang membuat kendaraan oleng dan terguling. Meski belum dipastikan kebenarannya karena masih dalam penyelidikan dan si pengemudi juga tengah mendapat perawatan, ada yang menarik untuk dibahas dari peristiwa ini, yaitu soal ban pecah. Mengapa bisa pecah?

Ban pecah saat dikendarai bisa picu kecelakaan besar

Secara produk ban mobil maupun ban sepeda motor telah melalui tahap pengujian ketat sebelum dipasarkan, meliputi uji dimensi, pengukuran treat wear indicator, bead unseating, energi rem, tes daya tahan, tekanan udara rendah, dan pengujian kecepatan tinggi. Namun dalam aplikasinya tidak hanya kualitas produk saja yang membuat ban aman digunakan. Banyak faktor eksternal yang turut mempengaruhi, seperti perawatan, kondisi fisik, umur pemakaian dan yang lain.

Dari hal-hal yang dianggap kecil semua perlu diperhatikan, misalnya kerikil-kerikil yang menyelinap menempel di alur ban. Sekilas tidak memberi pengaruh apa-apa, tapi jika dibiarkan bisa berefek buruk dan sangat merugikan pemilik kendaraan seperti timbulnya kecelakaan besar seperti di atas. Menurut On Vehicle Test PT. Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal, kerikil kecil yang menempel lama di alur ban bisa merusak struktur lapisan material ban.

“Jumlahnya biasanya lebih dari satu, memang terlihat sepele tapi saat mobil bergerak di mana ada perputaran roda, batu tersebut bisa menekan karet ban secara bertubu-tubi selama perjalanan. Artinya meski kecil tapi lama-lama dapat merusak struktur karet ban,” tutur Zulpata seperti dikutip dari Kompas, (16/9/2019).

Kerikil dibiarkan menempel di ban bisa berefek besar

Dijelaskan lebih detail, pertama-tama kerikil bakal merobek karet permukaan ban, lalu mengenai serat kawat struktur ban. Kawat yang terbuka membuatnya terpapar air hujan, air sabun saat mencuci, atau terkena genangan banjir yang memicu timbulnya korosi. Bila sudah demikian, daya tahan ban bakal berkurang yang efek paling buruk, ban bisa pecah saat mobil atau motor tengah dikendarai.

“Efeknya memang jangka panjang, ini berlaku bukan hanya untuk ban bekas atau yang lama di pakai, tapi juga ban baru sekalipun. Batu krikil ini jadi faktor ekternal yang bisa merusak ban, efek terparah bila serat kawat sudah karat, maka bisa jadi potensi kerusakan seperti ban yang pecah ketika digunakan,” jelasnya.

Solusi yang harus dilakukan, periksa ban sebelum mobil dipakai perjalanan. Jika ditemukan kerikil menempel segera ambil atau congkel agar kerikil tidak masuk lebih dalam lagi.

error: Content is protected !!