FPTI Rencana Ikut Bidding Tuan Rumah Kualifikasi Olimpiade Paris 2024

cnbc-indonesia.com – Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) berencana untuk ikut bidding tuan rumah kualifikasi Olimpiade pada tahun depan.

Ketua Umum PP FPTI Yenny Wahid yang mengungkapkan rancangan tersebut, menyusul peluangnya cukup terbuka bagi Indonesia.

Menatap Olimpiade Paris 2024, ada tiga jalan yang dapat dilalui Indonesia guna meloloskan atletnya ke multievent terakbar di dunia tersebut.

Kualifikasi pertama berlangsung Agustus 2023 di Swiss, kemudian kualifikasi kedua untuk regional Asia, dan kualifikasi Olimpiade terakhir itu digelar pada Juni 2024.

“Jadi ada tiga kualifikasi untuk mendapatkan tiket Olimpiade Paris 2024. Nanti di kualifikasi kedua, ada kualifikasi regional Asia untuk jadwal dan tempat belum diputuskan,” kata Ketua Umum PP FPTI, Yenny Wahid, dalam jumpa pers di kawasan SCBD, Jakarta, Sabtu (10/9/2022).

“Indonesia diperhitungkan untuk tuan rumah kualifikasi Olimpiade tahun depan. Rencananya bulan apa? Tergantung International Federation of Sport Climbing (IFSC).”

“Tapi sampai titik ini jika Indonesia mau maju sebagai tuan rumah itu saingannya dengan Korea Selatan. Tapi ini belum diputuskan karena kita belum mengajukan,” ujar Yenny.

“Yang jelas kuota lolos Olimpiade itu 2 putra dan2 putri. Kami akan coba di tiga kualifikasi yang dimulai Agustus tahun depan. Jika di ajang pertama kita sudah lolos, maka tidak perlu ikut pada kualifikasi selanjutnya,” Yenny menambahkan.

Sementara itu, Pelatih Panjat Tebing kategori Speed Hendra Basir mengatakan akan terus mempersiapkan dan memacu kemampuan atletnya. Termasuk berharap pemainnya dapat memecahkan rekor sesering mungkin di seri-seri Kejuaraan Dunia.

“Pada dasarnya dengan pemecahan rekor ini kami mau tahu kapasitas dan gol para atlet kami sampai di mana, sekaligus memancing negara-negara lain seperti China dan negara-negara Eropa,” kata Hendra dalam kesempatan yang sama.

“Sejauh ini pesaing-pesaing kami ialah China, Prancis, Spanyol, dan negara-negara Eropa lainnya,” kata Hendra.