News  

Minyak jatuh karena pasokan lebih besar, permintaan China lebih rendah

Minyak jatuh karena pasokan lebih besar, permintaan China lebih rendah

Melbourne (ANTARA) – Harga minyak turun di awal perdagangan Asia pada Kamis, tertekan oleh peningkatan pasokan dan kekhawatiran bahwa ekonomi global dapat melambat lebih lanjut dengan pembatasan baru untuk mengekang COVID-19 di China.

Minyak mentah berjangka Brent merosot 37 sen atau 0,4 persen, menjadi diperdagangkan di 95,27 dolar AS per barel pada pukul 00.06 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS melemah 32 sen atau 0,4 persen, menjadi diperdagangkan di 89,23 dolar AS per barel.

Volatilitas pasar baru-baru ini telah mengikuti kekhawatiran tentang pasokan yang tidak memadai dalam beberapa bulan setelah invasi Rusia ke Ukraina dan karena OPEC berjuang untuk meningkatkan produksi.

Namun, produksi di OPEC dan Amerika Serikat telah naik ke level tertinggi sejak awal pandemi virus corona. Produksi OPEC mencapai 29,6 juta barel per hari (bph) dalam bulan terakhir, menurut survei Reuters, sementara produksi AS naik menjadi 11,82 juta barel per hari pada Juni. Keduanya berada di level tertinggi sejak April 2020.

Baca juga: Khawatir permintaan, minyak turun lagi meski persediaan AS berkurang

Sementara itu, aktivitas pabrik China memperpanjang penurunan pada Agustus karena infeksi COVID baru, gelombang panas terburuk dalam beberapa dekade, dan sektor properti yang bermasalah membebani produksi, menunjukkan ekonomi akan berjuang untuk mempertahankan momentum.

Para menteri keuangan dari kelompok negara-negara kaya Kelompok Tujuh (G7) akan membahas batas harga yang diusulkan pemerintahan Biden untuk minyak Rusia ketika mereka bertemu pada Jumat (2/9/2022), kata Gedung Putih.
Meskipun ekspor minyak Rusia mencapai level terendah sejak Agustus lalu, pendapatan ekspor pada Juni meningkat sebesar 700 juta dolar AS bulan ke bulan karena harga yang lebih tinggi, 40 persen di atas rata-rata tahun lalu, Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan bulan lalu.

Para pemimpin Barat telah mengusulkan untuk mengatasinya melalui pembatasan harga minyak guna membatasi berapa banyak penyuling dan pedagang dapat membayar untuk minyak mentah Rusia – sebuah langkah yang Moskow katakan tidak akan dipatuhi dan dapat digagalkan dengan mengirimkan minyak ke negara-negara yang tidak mematuhi batas harga.

Baca juga: Harga minyak Asia naik, terkerek permintaan bahan bakar AS menguat

Baca juga: Menkeu G7 akan bahas batas harga minyak Rusia pada Jumat

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Satyagraha
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.

error: Content is protected !!