Banjir Pakistan 2022: Korban 1.000 Orang Lebih, Kerugian 10 Miliar USD

cnbc-indonesia.com – Banjir Pakistan 2022 termasuk dalam salah satu bencana alam yang menyebabkan kerusakan parah. Banjir bandang ini bermula dari guyuran hujan deras di Pakistan sejak Jumat (26/8/2022) waktu setempat.

Selain kerusakan, banjir bandang Pakistan juga menimbulkan banyak korban jiwa. Berikut ini kabar terbaru soal banjir bandang Pakistan 2022.

Dilansir AFP, Reuters, dan BBC, banjir bandang di Pakistan diketahui menewaskan lebih dari 1000 jiwa. Hal itu disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional (NDMA) Pakistan.

Selain itu, sebanyak 33 juta orang juga terdampak banjir Pakistan 2022. Seorang warga juga mengungkapkan jika ia belum pernah menyaksikan banjir besar seperti yang terjadi di Pakistan sekarang ini.

“Saya tidak pernah melihat banjir besar seperti ini karena hujan dalam hidup saya,” kata seorang petani setempat, Rahim Bakhsh Brohi, yang berusia 80-an tahun dari Sukkur, Provinsi Sindh.

Menteri Perencanaan Pakistan, Ahsan Iqbal, mengatakan jika banjir Pakistan 2022 menimbulkan kerugian ekonomi yang besar. Kerugian itu senilai 10 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Jumlah itu diperkirakan bisa terus naik seiring dengan proses penangggulangan banjir.

“Saya pikir itu akan menjadi sangat besar. Sejauh ini, sangat awal, perkiraan awal adalah bahwa itu besar, lebih tinggi dari $10 miliar (USD),” kata Ahsan Iqbal, dikutip detikcom, Rabu (31/8/2022).

Selain kerugian ekonomi, warga yang terdampak banjir Pakistan juga banyak yang kehilangan pekerjaan. Lahan pertanian, khususnya padi dan kapas rusak akibat banjir.

“Orang-orang benar-benar kehilangan mata pencaharian, kebun, ladang pertanian, tanaman mereka hancur,” ungkap Menteri Perencanaan Pakistan, Ahsan Iqbal, dilansir Reuters, Rabu (31/8/2022).

“Kami telah kehilangan lebih dari 45% tanaman kapas Pakistan. Tanaman padi rusak parah,” sambung Ahsan.

Akses transportasi di Pakistan terputus akibat banjir bandang. Dengan demikian, jalur evakuasi dan pengiriman bantuan juga terhambat.

“Infrastruktur, jalan, jembatan, dan jaringan kereta api, telah rusak parah atau hancur. Hal ini menghambat upaya kami untuk pengiriman bantuan dan transportasi para korban ke lokasi yang lebih aman,” ucap Menteri Luar Negeri Pakistan, Bilawal Bhutto-Zardari, seperti dilihat detikcom, Rabu (31/8/2022).

Bilawal menambahkan, situasi bisa semakin memburuk apabila hujan lebat terus terjadi.

“Situasi ini kemungkinan akan semakin memburuk karena hujan lebat terus berlanjut di daerah-daerah,” kata Bilawal.

Warga Charsadda, Pakistan mulai kembali ke rumah usai banjir mulai surut. Mereka mencoba mengais sisa harta benda yang bisa diselamatkan.

“Air banjir menggenangi di rumah saya melalui saluran pembuangan limbah. Saya meninggalkan segalanya, tetapi bisa menyelamatkan ternak saya dan mesin cuci dan UPS (Uninterrupted Power Supply). Sisanya saya tinggalkan di sini dan meninggalkan rumah bersama anak-anak saya,” kata Feroz Khan, penduduk sekitar yang terdampak banjir Pakistan 2022 , dikutip dari Reuters, Rabu (31/8/2022).

Lihat juga video ‘Banjir Pakistan Putus Akses Evakuasi dan Bantuan, Situasi Makin Buruk’: