100 Polisi Dikerahkan Cari Bukti Mutilasi Abby Choi di Pembuangan Sampah

100 Polisi Dikerahkan Cari Bukti Mutilasi Abby Choi di Pembuangan Sampah

cnbc-indonesia.com – Kepolisian Hong Kong tengah mencari bukti-bukti dalam kasus pembunuhan dan mutilasi model Abby Choi , yang potongan tubuhnya ditemukan di dalam lemari es dan panci sup. Pencarian itu difokuskan pada sebuah tempat pembuangan sampah akhir, setelah tersangka mengaku telah membuang beberapa bukti penting.

Seperti dilansir Associated Press, Selasa (28/2/2023), empat tersangka yang terdiri atas mantan suami Choi, Alex Kwong (28), mantan ayah mertuanya, Kwong Kau (65), mantan ibu mertuanya, Jenny Li (63), dan mantan kakak ipar Choi, Anthony Kwong (31) telah ditahan dalam kasus ini.

Mantan suami Choi bersama ayah dan kakaknya didakwa atas pembunuhan Choi, sedangkan sang mantan ibu mertua didakwa menyesatkan peradilan atau menghalangi penyelidikan. Keempatnya kini ditahan oleh kepolisian setempat tanpa jaminan, sembari penyelidikan berlanjut.

Keempat tersangka belum mengajukan pembelaan mereka, dan tampaknya pengacara mereka belum memberikan komentar apapun ke media massa. Persidangan keempat tersangka ditunda hingga Mei mendatang.

Pada Selasa (28/2) pagi, lebih dari 100 personel kepolisian yang mengenakan peralatan pelindung tampak bekerja di tempat pembuangan sampah akhir, North East New Territories Landfill, yang ada di area Ta Kwu Ling, yang berjarak 15 menit dari daratan utama China.

Para personel kepolisian itu tengah mencari potongan tubuh lainnya dengan ekskavator dan sekop. Pihak kepolisian sebelumnya menuturkan masih mencari bagian torso dan kedua tangan korban yang belum diketahui keberadaannya. Kepolisian juga mencari bukti-bukti yang dibuang para tersangka.

“Para tersangka membuang sejumlah tas berisi barang bukti penting pada pagi hari tanggal 22 Februari. Barangkali itu merupakan beberapa bagian tubuh manusia atau bisa jadi pakaian dan telepon milik korban, atau bahkan senjata,” tutur Inspektur Kepolisian Hong Kong Alan Chung kepada wartawan setempat.

Chung menambahkan bahwa pihak kepolisian belum menemukan sesuatu yang substansial, selain tulang-belulang, yang belum bisa dipastikan oleh kepolisian apakah itu milik manusia atau binatang.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Sebelumnya, Kepolisian Hong Kong membeberkan motif di balik pembunuhan dan mutilasi Choi.

“Kami meyakini korban dan keluarga mantan suaminya memiliki banyak perselisihan finansial yang melibatkan sejumlah besar uang,” ucap Chung kepada wartawan setempat, seperti dilansir Channel News Asia.

“Ada yang merasa tidak puas dengan bagaimana korban menangani aset-asetnya, yang menjadi motif untuk membunuh,” sebut Chung.

Penyelidikan awal menunjukkan bahwa Choi baru-baru ini berencana menjual sebuah properti mewah di Kadoorie Hill, yang ada di daerah perumahan kelas atas Ho Man Tin, yang dibeli oleh dirinya dengan nama mantan ayah mertuanya.

Choi, menurut kepolisian, juga berjanji untuk memindahkan sang mantan suami beserta keluarganya ke tempat tinggal lainnya. Hal itu ditentang oleh sang mantan ayah mertua dan perdebatan sengit pun terjadi antara Choi dengan mantan ayah mertuanya.

Pembunuhan Choi diyakini dilakukan karena adanya perselisihan terkait properti mewah yang dilaporkan bernilai puluhan juta dolar Hong Kong tersebut. Kepolisian setempat meyakini mantan ayah mertua Choi, Kwong Kau, yang seorang mantan polisi sebagai dalang utama di balik pembunuhan dan mutilasi ini.

error: Content is protected !!