cnbc-indonesia.com – Banyak hal bisa menjadi penyebab tersedak yang menghalangi saluran pernapasan. Dari sebagian pemicunya, yang paling sering berasal dari makanan.
Jika seseorang tersedak, ia memerlukan bantuan segera untuk menghilangkan sumbatannya.
Dikutip dari , tersedak adalah kondisi darurat medis karena bisa menyebabkan kematian, jika terjadi penyumbatan total saluran napas.
Bernafas adalah bagian penting yang membuat kita tetap hidup. Saat kita menarik napas, kita menghirup campuran nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan gas lainnya.
Di paru-paru, oksigen memasuki aliran darah untuk menyebar ke seluruh tubuh. Tubuh kita menggunakan oksigen sebagai sumber bahan bakar untuk membuat energi dari makanan yang kita makan.
Saat seseorang tersedak dengan jalan napas yang tersumbat total, tidak ada oksigen yang bisa masuk ke paru-paru maupun otak.
Otak yang sangat sensitif terhadap kekurangan oksigen ini akan mulai mati dalam waktu 4-6 menit.
Pada saat inilah pertolongan pertama harus dilakukan. Kematian otak bisa terjadi hanya dalam 10 menit kemudian.
Selanjutnya, dalam artikel ini akan mengulas secara ringkas macam penyebab tersedak yang bisa membuat orang dalam bahaya.
Macam penyebab tersedak
Mengutip , berikut beberapa makanan dan benda lain yang suka tanpa sengaja tertelan dan membuat tersedak:
- Bakso
- Tulang ikan
- Popcorn
- Permen atau permen karet
- Kacang-kacangan
- Buah yang berukuran kecil, seperti kelengkeng, anggur, beri, dan lainnya.
- Es batu
- Beterai jam
- Magnet
- Koin
- Peniti atau jarum
- Kelereng dan mainan kecil lainnya
Benda yang paling umum menjadi penyebab tesedak adalah potongan makanan.
Namun, anak kecil sering juga tersedak karena mainan, koin, dan benda kecil lainnya.
Faktor risiko tersedak
Selain makanan dan benda lain, beberapa kondisi atau penyakit tertentu bisa meningkatkan risiko kita tersedak.
Disari dari dan , berikut macam faktor risiko tersedak :
- Usia di bawah 5 tahun
- Usia lanjut
- Penyakit saraf
- Penyakit yang menyebabkan degenerasi otot, seperti distrofi otot
- Gangguan pada kerongkongan seperti penyempitan kerongkongan akibat refluks asam kronis (GERD)
- Kelainan genetik anatomi yang mempengaruhi proses menelan (misalnya bibir sumbing)
- Cedera yang mempengaruhi proses menelan
- Menelan potongan makanan yang tidak dikunyah dengan lembut
- Minum alkohol sebelum atau setelah makan. Alkohol bisa menumpulkan saraf yang membantu kita menelan.
- Memakai gigi palsu. Gigi palsu membuat kita sulit merasakan apakah makanan sudah dikunyah sepenuhnya atau belum sebelum ditelan.
- Makan sambil berbaring, berbicara, tertawa, atau makan terlalu cepat.
- Berjalan, bermain, atau berlari dengan makanan atau benda di mulut.
Dengan begitu, penting untuk kita selalu berhat-hati saat makan atau meletakkan suatu benda di mulut.
Para orang tua juga harus selalu mengawasi anak saat bermain atau makan karena di usia yang masih balita mereka suka penasaran dengan memasukkan segala sesuatu ke mulut mereka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.