Keputihan

Keputihan

cnbc-indonesia.com – Keputihan merupakan bentuk normal dari fungsi tubuh yang berguna untuk membersihkan dan melindungi vagina.

Namun, terdapat beberapa jenis keputihan tidak normal yang dapat mengindikasikan infeksi.

Penyebab

Seperti yang sudah disebutkan, keputihan umumnya terjadi akibat infeksi.

Oleh karena itu, menurut Healthline, terdapat beberapa jenis infeksi yang dapat menyebabkan keputihan, seperti:

  • Vaginosis bakterial
    Merupakan infeksi bakteri yang menyebabkan peningkatan keputihan dengan bau yang kuat, busuk, atau amis. Infeksi ini dapat terjadi akibat melakukan seksoral atau memiliki banyak pasangan seksual.
  • Trikomoniasis
    Infeksi yang disebabkan oleh protozoa atau organisme bersel tunggal. Infeksi ini dapat menular melalui kontak seksual dan juga barang pribadi yang digunakan bersama orang lain.
  • Infeksi ragi
    Merupakan infeksi jamur yang menghasilkan cairan putih dengan sensasi terbakar dan gatal.
  • Gonore dan klamidia
    Merupakan infeksi menular seksual dan dapat menghasilkan keputihan yang tidak normal seperti berwarna kuning, kehijauan, atau keruh.
  • Penyakit radang panggul
    Infeksi yang menyebar melalui kontak seksual dan dapat menghasilkan cairan yang berbau busuk.
  • Human papillomavirus (HPV) atau kanker serviks
    Infeksi yang menyebar melalui kontak seksual dan dapat menyebabkan kanker serviks. Jenis kanker ini dapat menghasilkan cairan berdarah, coklat, atau berair dengan bau yang tidak sedap.

Selain itu, menurut Cleveland Clinic, keputihan juga dapat terjadi akibat faktor-faktor selain infeksi, yaitu:

  • Benda asing di dalam atau di dekat vagina
  • Iritasi atau ruam akibat kontak dengan sesuatu yang menyebabkan reaksi alergi
  • Penurunan estrogen akibat menopause

Jenis

Dilansir dari Healthline, terdapat berbagai jenis keputihan yang dapat menunjukkan kondisi kesehatan yang mungkin memerlukan perawatan, seperti:

  • Putih
    Keputihan yang terjadi dengan jumlah sedikit, terutama pada awal atau akhir siklus menstruasi adalah hal yang normal.
    Namun, jenis ini dapat tidak normal dan menunjukan infeksi jika keputihan disertai dengan rasa gatal dan memiliki tampilan yang kental.
  • Jernih dan berair
    Merupakan jenis keputihan yang normal dan dapat terjadi kapan saja, terutama setelah beraktivitas berat seperti olahraga.
  • Jelas dan elastis
    Merupakan keputihan yang normal dengan cairan bening seperti lendir yang kemungkinan menunjukkan Anda sedang berovulasi.
  • Coklat atau berdarah
    Jenis ini merupakan keputihan yang normal terjadi selama atau tepat setelah siklus menstruasi.
  • Kuning atau hijau
    Keputihan berwarna kuning atau hijau yang kental atau disertai bau yang tidak sedap merupakan jenis keputihan yang tidak normal. Jenis keputihan ini mungkin merupakan tanda infeksi trikomoniasis yang umumnya menyebar melalui hubungan seksual.

Faktor risiko

Berdasarkan Cleveland Clinic, risiko Anda mengalami keputihan yang tidak normal akan semakin tinggi jika memiliki faktor sebagai berikut:

  • Berhubungan seks tanpa pengaman
  • Memiliki diabetes
  • Memiliki banyak pasangan seks
  • Minum pil KB atau obat antibiotik
  • Memiliki infeksi HIV atau kekebalan tubuh yang rendah

Diagnosis

Segera temui dokter Anda jika mengalami keputihan yang bersamaan dengan gejala tertentu sebagai berikut:

  • Demam
  • Nyeri di perut
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Kelelahan
  • Peningkatan buang air kecil
  • Pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan panggul
  • Berdiskusi mengenai gejala dan siklus menstruasi
  • Biopsi leher rahim untuk memeriksa HPV atau kanker serviks

Perawatan

Berdasarkan Healthline, terdapat berbagai langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko mengalami keputihan yang tidak normal, antara lain:

  • Menjaga pola makan yang baik
  • Menjaga kebersihan vagina dengan baik
  • Menggunakan pakaian dalam dengan bahan katun yang menyerap keringat
  • Jangan terlalu sering membersihkan vagina dengan produk pembersih karena dapat menghilangkan bakteri baik
  • Lakukan seks yang aman seperti menggunakan pelindung untuk menghindari infeksi menular seksual
error: Content is protected !!