15 Tanda-tanda Leptospirosis yang Perlu Diwaspadai

15 Tanda-tanda Leptospirosis yang Perlu Diwaspadai

cnbc-indonesia.com – Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira. Masalah kesehatan ini termasuk penyakit zoonosis , atau penyakit yang ditularkan oleh hewan ke manusia.

Leptospirosis dapat menyebabkan kondisi yang mirip flu ringan atau tanpa gejala. Namun, penyakit ini harus segera dikenali dan ditangani medis.

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui tanda-tanda leptospirosis yang perlu diwaspadai.

Tanda-tanda leptospirosis

Tidak semua orang yang tertular leptospirosis menunjukkan gejala penyakit ini. Namun, sebagian besar penderita leptospirosis baru merasakan tanda-tanda setelah 2 minggu terinfeksi.

Dikutip dari WebMD, ada sekitar 15 tanda-tanda leptospirosis yang dibagi menjadi 10 gejala awal dan 7 hal yang menunjukkan bahwa kondisi sudah semakin parah.

Berikut tanda-tanda awal leptospirosis yang perlu diketahui:

  1. Demam tinggi hingga 40 derajat celcius
  2. Panas dingin
  3. Sakit kepala
  4. Nyeri otot
  5. Penyakit kuning (kulit dan mata menguning)
  6. Mual
  7. Muntah
  8. Sakit perut
  9. Diare
  10. Ruam kulit

Sementara itu, leptospirosis yang tidak ditangani dalam 3-10 hari akan semakin parah dan berkembang menjadi Sindrom Weil dengan gejala berikut:

  1. Dada terasa sakit atau sesak
  2. Batuk mengeluarkan darah (hemoptisis)
  3. Susah bernapas
  4. Tinja berwarna hitam
  5. Volume urine berkurang

Beberapa gejala leptospirosis mirip dengan penyakit lain, seperti flu. Karena itu, untuk memastikan kondisi Anda, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Cara penularan leptospirosis

Karena disebabkan oleh bakteri pada hewan atau Leptospira, cara penularan leptospirosis pada manusia yaitu melalui kontak langsung dengan hewan.

Beberapa hewan yang bisa menjadi perantara penyebaran leptospirosis adalah tikus, sapi, anjing, dan babi.

Seseorang dapat terserang leptospirosis, jika terkena urin hewan tersebut atau kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi.

Genangan air di musim penghujan juga perlu diwaspadai karena bisa menjadi tempat bakteri Leptospira berkembang biak dan akhirnya memicu penyebaran leptospirosis.

Dilansir dari Healthline, leptospirosis jarang menyebar di antara manusia. Namun, ibu hamil dapat menurunkan penyakit ini kepada janinnya melalui plasenta.

Bumil yang mengidap leptospirosis juga memiliki risiko keguguran. Pada bayi yang dilahirkan, leptospirosis berisiko menular lewat air susu ibu (ASI) selama menyusui.

Setelah mengetahui tanda-tanda dan cara penularan Leptospirosis, kita perlu lebih menjaga kebersihan, terutama jika harus bersentuhan langsung dengan hewan atau berada di lingkungan dengan sanitasi buruk.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jenis mobil apakah yang menggunakan dua mesin penggerak dengan bensin dan motor listrik?

Dapatkan total hadiah Rp 5.000.000,- untuk 10 orang beruntung dengan mengikuti kuis otomotif berikut ini!

Berikut ini yang merupakan kelebihan dari kendaraan listrik, kecuali?

Apa nama bahan bakar dari pertamina ber-oktan 92?

Pada tahun berapakah Robert Anderson mengembangkan mobil roda tiga menggunakan baterai listrik?

Apakah kepanjangan EV yang biasa digunakan dalam mobil listrik?

E-mail

Isi data dirimu untuk keperluan pendataan dan pengiriman hadiah ya

No. Handphone

Nama Lengkap

Provinsi Domisili

Kota/Kabupaten Domisili

Tahun Lahir

Apakah Anda sudah terlindungi dengan Asuransi?

Jenis perlindungan apa yang Anda butuhkan?

Terima kasih atas partisipasinya!

Silahkan login dengan KG Media ID untuk melanjutkan survey