Tunggu Hasil Rapat Fed, Bursa Asia Kompak Melesat!

cnbc-indonesia.com – Bursa saham di kawasan Asia Pasifik cenderung ditutup menguat pada perdagangan Rabu (22/3/2023), seiring investor menunggu hasil rapat FOMC bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), soal suku bunga dan lanjutan penanganan krisis perbankan baru-baru ini.

Indeks Nikkei 225 (Tokyo) melesat 1,93%, Topix (Tokyo) melonjak 1,74%, Hang Seng (Hong Kong) naik 1,73%, Shanghai Composite menguat 0,31%.

Kemudian, Straits Times Index (Singapura) melompat 1,48%, KOSPI (Korea Selatan) terangkat 1,20%, dan ASX200 (Australia) terapresiasi 0,87%.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) sendiri tidak diperdagangkan hari ini lantaran libur Hari Raya Nyepi.

Sementara, pada Selasa (21/3) waktu AS, tiga indeks utama Wall Street melejit. Dow Jones naik 0,98%, S&P 500 mendulang kenaikan 1,30%, dan Nasdaq melesat 1,58%.

Investor merespons positif pernyataan Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada Selasa yang mana dia mengungkapkan di hadapan para bankir, dirinya siap campur tangan untuk melindungi deposan di bank-bank kecil AS yang menderita penarikan besar-besaran (deposit run).

Dalam pidato yang ditujukan untuk menenangkan pasar yang diguncang oleh dua kebangkrutan bank terkemuka bulan ini, Yellen mengatakan bahwa sistem perbankan AS mulai stabil dan langkah-langkah yang diambil untuk menjamin simpanan di lembaga-lembaga tersebut, menunjukkan “komitmen tegas” untuk memastikan simpanan para deposan dan bank tetap aman.

“Langkah-langkah yang kami ambil tidak terfokus untuk membantu bank atau kelas bank tertentu. Intervensi kami diperlukan untuk melindungi sistem perbankan AS yang lebih luas,” kata Yellen dalam konferensi American Bankers Association di Washington, dikutip Reuters (21/3).

Pejabat pemerintah AS juga mempertimbangkan untuk meningkatkan batas penjaminan simpanan, meskipun belum ada kesepakatan mengenai hal ini.

Seperti diketahui, The Fed akan menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Selasa dan Rabu pekan ini waktu AS (21-22/3/2023).

Berdasarkan FedWatch milik CME Group, pelaku pasar melihat ada probabilitas sebesar 85% The Fed akan menaikkan suku bunga 25 (basis poin) bps pada pertengahan pekan ini. Sebulan sebelumnya, pasar memperkirakan probabilitas 24% Jerome Powell cs akan mengerek suku bunga 50 bps.

CNBC INDONESIA RESEARCH