Realisasi Penyaluran Pinjaman PT SMF Tembus Rp11,29 Triliun di 2022

Realisasi Penyaluran Pinjaman PT SMF Tembus Rp11,29 Triliun di 2022

cnbc-indonesia.com – PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mencetak realisasi penyaluran pinjaman sebesar Rp11,29 triliun di 2022. Angka ini naik 28% dibandingkan capaian 2021 yang tercatat sebesar Rp8,82 triliun.

Realisasi tersebut terbagi menjadi dua jalur. Untuk komersial, besaran realisasi pembiayaan Perseroan berada di angka Rp5,29 triliun. Sedangkan untuk KPR FLPP, realisasi penyaluran pinjaman mencapai Rp6,003 triliun.

Direktur SMF Bonai Subiakto menjelaskan capaian tersebut juga dibuktikan dengan realisasi pemenuhan kebutuhan KPR FLPP. Pemerintah menargetkan 200.000 unit, sementara realisasinya mencapai 226.000 unit sepanjang 2022.

“Pembiayaan kami melebihi target, khususnya KPR FLPP,” kata Bonai saat konferensi pers di Graha SMF, Jakarta Selatan, Selasa (7/3/2023). Secara umum, terhitung sejak 2018 hingga Desember 2022, total realisasi pembiayaan PT SMF mencapai Rp15,04 triliun.

Sementara itu, dari segi pendanaan, Perseroan mencatat realisasi Rp3,9 triliun pada 2022. Capaian ini terkoreksi dari kinerja 2021 yang tercatat sebesar Rp7,6 triliun. “Pendanaan ini kami peroleh dari penerbitan surat utang maupun pendanaan lainnya,” lanjut dia.

Sebagai informasi, Perseroan telah menerbitkan surat utang sebesar Rp3 triliun dan term loan sebesar Rp900 miliar. Terkait penerbitan surat utang korporasi sebagai sumber pendanaan, selama tahun 2022, SMF telah menerbitkan obligasi sebesar Rp3 triliun melalui penerbitan Obligasi PUB VI Tahap III. Sampai dengan akhir tahun 2022, posisi (outstanding) surat utang SMF mencapai Rp12,80 triliun dan (oustanding) pendanaan jangka panjang dari bank sebesar Rp3,2 triliun.

Di sisi lain, realisasi sekuritisasi PT SMF mencapai Rp500 miliar pada 2022. Perseroan melihat capaian ini sebagai kinerja baik bila menimbang kondisi tahun sebelumnya ketika perseroan tak bisa merealisasikan penyaluran sekuritisasi.

“Untuk 2023, kurang lebih [strategi untuk sekuritisasinya] sama dengan 2022. Mudah-mudahan bisa lebih besar dan lebih baik lagi,” tambah Heliantopo, Direktur PT SMF.

error: Content is protected !!