Powell Bikin Bimbang, Yen dan Yuan Gerak Berlawanan

Powell Bikin Bimbang, Yen dan Yuan Gerak Berlawanan

cnbc-indonesia.com – Sebagian besar mata uang Asia utama melemah pada Rabu (22/3/2023). Investor hari ini masih menunggu hasil dari rapat kebijakan (FOMC) bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), soal suku bunga.

Menurut data Refinitiv, pukul 15.30 WIB, mata uang won Korea melemah 0,43% terhadap dollar AS (US$) hari ini, peso Filipina melemah 0,42%, dan dolar Taiwan juga kalah di hadapan greenback AS (-0,31%).

Beberapa mata uang lainnya terbilang flat, seperti yen Jepang yang menguat 0,01% dan dolar Singapura yang melemah tipis 0,01%. Dong Vietnam yang mampu menguat lumayan terhadap dollar hari ini (0,25%).

Pasar keuangan Indonesia sendiri tutup untuk merayakan Hari Raya Nyepi.

Para trader saat ini berfokus pada apakah bank sentral AS akan tetap bersikap hawkish untuk memerangi inflasi yang meninggi atau menghentikan sejenak kenaikan suku bunga seiring adanya krisis perbankan menengah di AS, termasuk problem bank Swiss, Credit Suisse.

Seperti diketahui, The Fed akan menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Selasa dan Rabu pekan ini waktu AS (21-22/3/2023).

Berdasarkan FedWatch milik CME Group, pelaku pasar melihat ada probabilitas sebesar 85% The Fed akan menaikkan suku bunga 25 (basis poin) bps pada pertengahan pekan ini. Sebulan sebelumnya, pasar memperkirakan probabilitas 24% Jerome Powell cs akan mengerek suku bunga 50 bps.

Menurut Head Economics & Strategy Mizuho Bank, Vishnu Varathan, The Fed kemungkinan akan melanjutkan pengetatan ‘yang disesuaikan’ demi mengendalikan risiko inflasi karena adanya perbedaan antara tekanan yang spesifik terhadap bank tertentu dan risiko penularan sistemik.

“Pasar seharusnya tidak mengandalkan krisis perbankan untuk menggagalkan kenaikan 25 bps yang telah disinyalkan dengan baik, divalidasi oleh ‘hot spot’ inflasi,” imbuh Varathan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

error: Content is protected !!