Kereta Apa Pesawat? Bisa Ngebut Sampai 999 Km/Jam, Harganya Rp 266 T!

Kereta Apa Pesawat? Bisa Ngebut Sampai 999 Km/Jam, Harganya Rp 266 T!

cnbc-indonesia.com – Perusahaan bernama TransPod yang berbasis di Toronto, Kanada berencana untuk membangun FluxJet tahun 2027. Ini merupakan sistem transportasi hibrida antara pesawat terbang dan kereta api.

Saat ini proyek FluxJet masih dalam tahap konseptual. Rencananya akan ada kereta sepanjang 82 kaki yang bisa melaju dengan kecepatan tinggi.

Melansir dari CNBC, Selasa (13/9/2022), kereta super cepat ini bisa melaju dengan kecepatan sekitar 621 mil per jam, atau 999,4 kilometer per jam. Proyek ini diprediksi menelan biaya hingga US$ 18 miliar atau Rp 266,40 triliun (kurs Rp 14.800).

Jika terealisasi, laju kereta ini akan lebih cepat dibandingkan jet komersial. Laju FluxJet juga diproyeksikan tiga kali lebih cepat dibanding rata-rata kereta berkecepatan tinggi.

Menurut keterangan perusahaan, FluxJet akan mengandalkan “transmisi daya tanpa kontak”, di mana kereta akan menarik daya dari jaringan listrik yang ada melalui medan magnet.

Konsep yang diusung adalah desain aerodinamis kereta levitasi, dimaksudkan untuk mengurangi gesekan. Kemampuan FluxJet untuk melampaui kecepatan jet dan kereta cepat bertumpu pada teknologi yang dipengaruhi oleh “veillance flux”, bidang fisika yang relatif baru.

Perusahaan telah merilis video pada bulan Juli yang memamerkan proses desain FluxJet. Video tersebut juga menunjukkan sekilas tentang cara kerja teknologi dan animasi konsep yang menunjukkan konsep final dari kereta itu.

TransPod mengatakan biaya penumpang untuk bepergian dengan FluxJet 44% lebih murah dibanding biaya tiket pesawat. Untuk memulai proyek ini perusahaan berencana untuk membangun jaringan tabung vakum hampir 200 mil antara kota Edmonton dan Calgary di Kanada.

Berdasarkan rencana ini, kereta akan berangkat setiap dua menit dan membawa hingga 54 penumpang dan 10 ton kargo di setiap perjalanan. Perjalanan 175 mil antara kedua kota akan memakan waktu hanya 45 menit.

Di sisi lain, proyek ini mungkin butuh dana besar dan waktu yang lama untuk direalisasikan. Pada bulan Maret, TransPod mengumpulkan US$ 550 juta dalam pendanaan dari investor Inggris Broughton Capital Group dan China-East Resources Import & Export Co.

Uang itu mendanai penelitian dan pengembangan yang sedang berlangsung, ditambah rencana untuk membangun jalur uji dan melakukan high- tes kecepatan antara 2023 dan 2027.

error: Content is protected !!