cnbc-indonesia.com – Apabila Jaminan Hari Tua dicairkan saat masih usia muda, nanti tuanya gimana? Jangan pernah mencairkan JHT di saat usia produktif, karena JHT adalah pegangan untuk masa tua kita.
Rubrik Finansialku
Curhat Keuangan: Baru Keluar Kerja, PHK Apakah Boleh Cairkan JHT?
Sebelum bahas lebih detail, Sobat Finansialku dapat mengirimkan pertanyaan atau curhat keuangan melalui fitur TANYA PERENCANA KEUANGAN di Aplikasi Finansialku. Jangan lupa kasih hashtag #CURHATKEUANGAN.
Salah satu curhatan kali ini adalah membahas:
Finansialku Talk Podcast juga dapat kamu dengarkan di:
Curhat keuangan, akses di Aplikasi Finansialku, menu Tanya Perencana Keuangan, kirim kode: PODCAST CURHAT.
Gunakan kode voucher FINPODCAST untuk DISKON 10% upgrade Aplikasi Finansialku.
Saya A dari Bekasi dan baru saja di PHK. Apakah boleh mencairkan jaminan hari tua atau jamsostek saya?
Jawabannya belum boleh, untuk mengajukan JHT minimal 1 bulan setelah dinyatakan berhenti. Kamu cukup penuhi syarat-syarat untuk mencairkan JHT.
Permasalahannya bukan pada bisa atau tidak mencairkan JHT di usia muda.
Masalahnya JHT itu dana yang disiapkan oleh pemerintah dan perusahaan tempat kerja kamu, untuk masa tua.
Kalau dicairkan di saat muda, bagaimana di saat usia tua (pensiun)?
Dalam podcast kali ini saya akan bahas mengenai JHT Jaminan Hari Tua, bukan JHM – Jaminan Hari Muda. Seandainya dipecat atau PHK terus uang hidup darimana?
JHT itu JAMINAN HARI TUA
Salah satu pertanyaan yang paling banyak ditanyakan ke Finansialku.com adalah permasalahan JHT (Jaminan Hari Tua). Banyak orang yang tidak tahu sebenarnya JHT itu apa? Apa fungsi utamanya? Cara kerja JHT?
Sekarang kita bahas satu per satu, supaya kamu juga menjadi lebih tahu mengenai program JHT (Jaminan Hari Tua).
Program Jaminan Hari Tua adalah program pemerintah yang sifatnya wajib untuk setiap pekerja: karyawan, entrepreneur, pemilik toko, pekerja profesi dan freelance.
Apa Manfaat Ikut JHT?
Peserta JHT (Jaminan Hari Tua) akan mendapatkan uang tunai, yang besarnya iuran ditambah hasil pengembangan (hasil investasi) yang dibayarkan sekaligus. Pembayaran tersebut dilakukan jika, peserta sudah mencapai usia 56 tahun (usia pensiun), meninggal dunia dan cacat total tetap.
Jadi, JHT ini juga bisa digunakan sebagai income replacement, jika tulang punggung keluarga meninggal.
Urutan ahli warisnya adalah: pasangan yang ditinggalkan, anak, orang tua, cucu, saudara kandung, mertua, pihak yang ditunjuk dalam wasiat atau jika tidak ada ahli waris maka JHT dikembalikan ke Balai Harta Peninggalan.
Sebagai perencana keuangan, saya lebih sarankan agar setiap tulang punggung keluarga dan orang-orang yang memiliki tanggungan, memiliki asuransi jiwa. Kamu bisa menghitung kebutuhan asuransi jiwa kamu dengan menggunakan Aplikasi Finansialku.
Courtesy Youtube Finansialku
Penjelasan mengenai usia pensiun adalah peserta yang berhenti bekerja karena mengundurkan diri, terkena PHK dan sedang tidak aktif bekerja dimana pun, atau meninggalkan wilayah Indonesia untuk selamanya.
Memiliki masa tua yang menyenangkan adalah impian setiap orang
Berapa Dana Jaminan Hari Tua (JHT) yang boleh diambil?
Kalau kamu belum mencapai usia 56 tahun, maka kamu hanya dapat mengambil sebagian dana. Itu juga kalau kamu sudah mencapai kepesertaan selama 10 tahun. Aturannya adalah:
Memang benar, menurut penjelasannya kalau peserta PHK atau mengundurkan diri boleh mencairkan JHT. Sebagai perencana keuangan saya tidak sarankan mencairkan uang JHT saat masa muda, karena masih banyak alternatif saat Anda masih muda.
Berapa Iuran yang Harus Dibayarkan?
Kalau kamu kerja sebagai karyawan atau orang yang menerima gaji atau upah adalah:
Bagaimana Jika Kamu Seorang Freelance, Pemilik Bisnis, Entrepreneur atau Pekerja Profesi?
Seandainya DIPECAT atau KELUAR Kerja
Menurut penjelasan di atas, ada dua penyebab seseorang melakukan pelunasan Jaminan Hari Tua (JHT) di usia produktif:
Sebenarnya pada saat kamu usia produktif, kamu memiliki banyak alternatif. Mari kita bahas satu per satu:
Dana Membeli Rumah
Sebagai perencana keuangan, saya lebih sarankan kamu menggunakan perencanaan dana membeli rumah, berinvestasi atau menggunakan KPR.
Saya tahu, rumah adalah kebutuhan primer dan membutuhkan uang besar. Jika kamu sekarang ini sudah mulai bekerja, sebaiknya kamu mulai siapkan dana membeli rumah.
Ada dua hal yang perlu kamu lakukan:
Rumah pertama, tidaklah harus mewah atau mansion, yang paling penting disesuaikan dengan kebutuhan awal.
Kamu dapat menyiapkan dana membeli rumah dengan menggunakan Aplikasi Finansialku, menu RENCANA KEUANGAN dan DANA MEMBELI RUMAH.
Kebutuhan Hidup saat Keluar Kerja
Bagaimana jika seseorang keluar kerja, entah karena dipecat, PHK atau memutuskan keluar karena tidak cocok dengan atasan?
Jawabannya:
Cara 1: Gunakan Dana Darurat
Apakah Kamu sudah pernah mendengar istilah dana darurat sebelumnya? Dana darurat adalah dana yang disiapkan terpisah, untuk kebutuhan mendadak.
Besarnya dana darurat adalah 6 – 12 kali pengeluaran. Kamu bisa menyiapkan dana darurat di tempat yang aman, likuid dan mudah dijangkau, misal rekening, deposito, reksa dana pasar uang dan emas.
Kamu dapat melakukan perhitungan berapa kebutuhan dana darurat kamu, dengan Aplikasi Finansialku, menu RENCANA KEUANGAN dan DANA DARURAT.
Cara 2: Cari Pekerjaan Atau Buat Pekerjaan
Jika kamu masih berada di usia produktif (20 – 50 tahun), maka kamu harus mencari sumber pemasukan lain. Pilihannya cari pekerjaan baru, menjadi freelance atau menjalankan usaha sendiri.
Coba pikirkan: Kenapa ada orang yang menjadi rebutan banyak perusahaan, hingga perusahaan mau membayar mahal. Di lain sisi ada juga orang yang tidak diinginkan oleh perusahaan?
Jawabannya sederhana, karena orang yang menjadi rebutan memiliki kemampuan unik dan mampu memberi value ke perusahaan. Oleh sebab itu saat bekerja, sebaiknya tunjukkan hasil kerja yang maksimal dan selau upgrade kemampuan serta pengetahuan.
Cara 3: Hidup dari Aset Produktif
Apa itu aset produktif?
Aset produktif adalah aset yang menghasilkan pemasukan untuk kamu, contoh: uang kontrakan rumah, uang sewa mobil, uang sewa alat musik, uang sewa peralatan foto dan lain sebagainya.
Jika pada saat bekerja kamu sudah mulai memiliki aset produktif, maka kamu bisa hidup dari pemasukan yang dihasilkan aset produktif.
Kenapa Jangan Mencairkan JHT saat Muda?
Namanya saja JHT – Jaminan Hari Tua, adalah program yang disiapkan saat kita memasuki usia pensiun. Sebenarnya dengan JHT tidak dicairkan saja, kebutuhan dana hari tua kita masih kurang.
Saya pernah membaca ulasan sebuah buku, yang menghitung kebutuhan pensiun seseorang. Ternyata JHT hanya bisa memenuhi 30% – 40% penghasilan terakhir sebelum pensiun.
Misal ketika usia 55 tahun, gaji kita sebesar Rp20 juta per bulan.
Saat JHT dicairkan dan didepositokan, maka hasilnya hanya cukup 30% – 40% atau sekitar Rp6 juta – Rp8 juta.
Oleh sebab itu, saya sarankan ketika kamu di usia produktif, lebih baik melakukan perencanaan keuangan, mulai dari menyiapkan dana darurat, dana membeli rumah dan dana hari tua.
Kesimpulan
Jadi, JHT (Jaminan Hari Tua) adalah program pemerintah yang disiapkan untuk kebutuhan masa tua kita dan masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, jangan cairkan JHT di usia muda atau produktif.
Supaya kamu bisa tetap hidup ketika keluar kerja, kamu harus:
Satu lagi mengenai dana membeli rumah, jangan ambil JHT. Mulai aja dari merencanakan dana membeli rumah.
Oke itu tadi penjelasan saya mengenai JHT (Jaminan Hari Tua). Jangan pernah berpikir cairkan JHT di usia muda ya. Akhir kata Make a Plan and Get Your Financial Dreams Come True.