Bunga Acuan BI & LPS Naik, Bunga Deposito Bakal Naik Juga?

Bunga Acuan BI & LPS Naik, Bunga Deposito Bakal Naik Juga?

cnbc-indonesia.com – Sejalan dengan kenaikan bunga acuan Bank Indonesia dan bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), maka suku bunga deposito di perbankan disebut akan mengalami kenaikan.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan memang biasanya bank akan lebih responsif dengan kenaikan bunga penjaminan LPS.

“Biasanya bank akan responsif ke penjaminan LPS. Dengan naiknya bunga penjaminan 25 bps maka bank bisa menaikkan ke depan. Tapi likuiditas bank masih berlimpah,” kata Purbaya dalam konferensi pers, Selasa (27/9/2022).

Purbaya mengungkapkan ke depan bunga deposito akan mengikuti tren bunga di pasar. Menurutnya, bunga deposito akan naik, tapi terbatas karena likuiditas yang cukup baik.

Namun, Purbaya juga mengimbau agar perbankan mencantumkan bunga dan berbagai ketentuan. Apalagi kalau bunga yang diberikan lebih tinggi dari ketentuan. Pasalnya, dalam hal suku bunga simpanan yang diberikan antara bank kepada nasabah penyimpan berada di atas TBP (Tingkat Bunga Penjaminan) simpanan yang berlaku, maka simpanan nasabah tersebut menjadi tidak bisa dicakup dalam program penjaminan LPS.

“Berkenaan dengan hal tersebut, kami mengimbau agar bank secara terbuka menyampaikan kepada nasabah penyimpan mengenai besaran tingkat bunga penjaminan yang berlaku saat ini,” ungkap Purbaya.

Purbaya menambahkan, bank harus bisa menempatkan informasi perihal TBP baru di tempat yang mudah diketahui atau melalui media informasi seperti kanal atau saluran komunikasi bank kepada nasabah.

Sementara itu, Kepala Eksekutif LPS Lana Soelistianingsih mengungkapkan saat ini memang penyaluran kredit di perbankan lebih tinggi dari dana pihak ketiga (DPK). Menurut dia hal ini mencerminkan sisi positif.

Dengan tingginya kredit artinya perekonomian lebih baik dan mulai meningkat. Menurut dia, deposito yang melambat dan banyak yang beralih ke giro artinya siap ada pergerakan dari para pengusaha.

“Terutama simpanan panjang yang beralih ke giro. Pelaku usaha siap ekspansif kalau di giro sudah standby,” ujarnya.

Dari data LPS per Agustus 2022 perkembangan suku bunga pasar simpanan rupiah terpantau naik 11 bps menjadi 2,47% dan suku bunga simpanan valas naik 25 bps menjadi 0,14%. LPS menyebut dinamika stabilitas sistem keuangan masih relatif terkendali. LPS juga memandang pemulihan ekonomi yang berimbang sejalan dengan faktor stabilitas jangka panjang.

error: Content is protected !!