Bisnis  

Wamenkeu: Indonesia Masih Punya Dana Abadi Rp120 Triliun

cnbc-indonesia.com – JAKARTA, Investor.id – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyampaikan bahwa pemerintah masih menyimpan dana cadangan berupa Dana Abadi sebesar Rp120 triliun, yang salah satu hasil pengelolaannya digunakan untuk membiayai program capacity building para mahasiswa di Tanah Air dengan menyekolahkan mereka ke luar negeri, salah satunya ke Jepang.

Hal ini disampaikan Suahasil Nazara saat menggelar dialog dengan para mahasiswa penerima beasiswa di Jepang, dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Negeri para Shogun tersebut pada Sabtu (3/12/2022).

Menurutnya, salah satu reformasi yang dilakukan pemerintah Indonesia adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pemberian beasiswa LPDP. Wamenkeu menjelaskan bahwa dana beasiswa LPDP berasal dari APBN yang disisihkan sedikit demi sedikit setiap tahunnya, kemudian disimpan dalam suatu trust fund sebagai dana abadi pendidikan.

“Dana abadi hingga akhir tahun ini sebesar Rp120 triliun. Hasil pengelolaan dananya dipakai untuk membiayai sekolah, Rp120 triliunnya tidak boleh dipakai,” kata Suahasil dilansir laman resmi Kemenkeu, Sabtu (3/12/2022).

Wamenkeu menegaskan seluruh penerima beasiswa adalah agen perubahan. Untuk itu, para penerima beasiswa harus kembali ke Indonesia dan memberikan kontribusi pada negara setelah menyelesaikan pendidikan.

“Pay it forward kepada seluruh masyarakat Indonesia. Kami di Pemerintah dititipi uang oleh rakyat Rp120 triliun. Dikelola yang baik, dipakai yang baik. Teman-teman yang menerima uang rakyat pay it forward kepada masyarakat Indonesia,” ujar Wamenkeu.

Kontribusi tersebut, menurut Wamenkeu, tidak harus bekerja di pemerintahan, tetapi sesuai dengan keahlian dan bidang masing-masing, sehingga mampu menciptakan multiplier effect yang positif dan optimal bagi kemakmuran dan kesejahteraan Indonesia.

“Kita yakin kalau dipakainya di bidang pendidikan, maka multiplier effect-nya itu berlipat-lipat. Segala macam studi mengenai educational impact menunjukkan bahwa investasi di bidang pendidikan itu rate of return-nya tinggi sekali,” kata Suahasil.

Ia berharap para penerima beasiswa tersebut dapat mengambil pelajaran dari pandemi dengan memperbaiki dan mengevaluasi peristiwa tersebut, kemudian berikan ide-ide baru. Mahasiswa diharapkan mampu berpikir kritis dalam koridor yang baik, menjalin hubungan baik dengan rekan-rekan mahasiswa lainnya, dan mengambil inspirasi dari negara-negara lain.

Suahasil mengingatkan para mahasiswa untuk mempelajari apa yang telah dilakukan Pemerintah Jepang selama pandemi Covid-19. Menurut Suahasil, dalam kondisi tersebut, semua pihak melakukan segala sesuatunya secara extraordinary sehingga masyarakat dapat memetik pelajaran berharga, dan menjadikan pandemi sebagai momentum untuk melakukan reformasi struktural.

“Generasi Anda akan mengurus Indonesia puluhan tahun ke depan. Jangan cepat lupa, pelajari apa yang terjadi, pelajari apa yang dilakukan, dievaluasi. Jangan khawatir untuk berpikir kritis dalam koridor yang tepat,” imbuhnya.

“Embrace the diversity, go get your degree, kita bangun Indonesia bersama-sama,” ujar Wamenkeu.