Wallet FTX Transfer Rp2,2 Triliun Stablecoin ke Exchange

cnbc-indonesia.com – — Tiga alamat wallet yang terhubung ke FTX dan Alameda Research telah memindahkan koleksi stablecoin mereka senilai sekitar $145 juta atau Rp2,2 triliun ke sejumlah exchange kripto.

Firma analitik on-chain Lookonchain baru-baru ini melacak ketiga alamat tersebut mentransfer sejumlah stablecoin yang terdiri dari 69,64 juta USDT dan 75,94 juta USDC. Cadangan USDT wallet tersebut ditransfer ke Kraken, Binance, dan Coinbase. Sedangkan aset USDC mereka dipindahkan ke wallet Coinbase.

Ketiga wallet tersebut terkait dengan FTX yang kini telah bangkrut. Lookonchain menyebut dompet yang melakukan transaksi digunakan untuk mengumpulkan aset FTX setelah bursa kripto tersebut kolaps pada November 2022.

Belum diketahui apakah transfer inflow ke exchange tersebut akan digunakan untuk membeli aset kripto atau ditukar dengan fiat. FTX dan Alameda saat ini sedang dalam proses pemulihan aset setelah menghadapi tuntutan untuk mengembalikan dana milik investor yang ngangkut setelah dinyatakan bangkrut.

Berdasarkan dokumen pengadilan, FTX memiliki total utang kewajiban yang harus dibayar kepada klien mereka senilai lebih dari $8,8 miliar. Sejauh ini, bursa tersebut telah berhasil memulihkan aset mereka senilai $5 miliar dalam bentuk uang tunai dan aset kripto.

Petinggi anyar FTX yang berurusan dengan pengadilan kebangkrutan terus mencari cara untuk mengkonsolidasikan sisa aset mereka. Salah satu upaya tersebut termasuk dengan menjual $45 juta sahamnya di perusahaan modal ventura Sequoia Capital ke Al Nawwar Investments RSC Limited yang berbasis di Abu Dhabi.

Selain itu, FTX telah mengajukan gugatan terhadap Grayscale Investment agar mereka dapat mengakses dan mencairkan produk investasi Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) dan Grayscale Ethereum Trust (ETHE) yang dimiliki Alameda. Perusahaan saudara FTX tersebut tercatat memiliki 22 juta saham GBTC dan 6 juta saham ETHE.