Bisnis  

Tingkatkan Kesadaran Autisme, Polygon Jalin Kemitraan dengan Serial Drama Korea Populer di Netflix untuk Luncurkan Proyek NFT

Tingkatkan Kesadaran Autisme, Polygon Jalin Kemitraan dengan Serial Drama Korea Populer di Netflix untuk Luncurkan Proyek NFT

cnbc-indonesia.com – Polygon, salah satu proyek sidechain di Ethereum, menjalin kemitraan dengan produser dari sebuah serial Netflix yang akhir-akhir ini berhasil menggaet banyak penggemar. Kemitraan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik terkait autism spectrum disorder (ASD).

Dalam kemitraan kali ini, Polygon akan berkolaborasi dengan AIMC, yang merupakan unit perusahaan produksi K-drama dari Astory. Polygon dan AIMC akan mendirikan komunitas non-fungible token (NFT) yang akan berkaitan dengan serial Netflix “Extraordinary Attorney Woo.”

Serial drama Korea Selatan yang masih berlangsung tersebut menceritakan tentang seorang pengacara pengidap autisme yang menemukan inspirasi dari obsesinya terhadap ikan paus. Saat ini, serial tersebut sudah berhasil menarik perhatian khalayak dari berbagai kalangan. Jadi, tidak heran jika drama tersebut menjadi salah satu serial non-Inggris yang paling banyak ditonton di platform streaming Netflix kini.

Adapun tujuan dari proyek NFT Extraordinary Whales Club ini sendiri adalah untuk memungkinkan perusahaan agar bisa terhubung dengan para basis penggemar serial tersebut, melalui upaya untuk meningkatkan kesadaran publik terkait ASD.

Tidak hanya itu, dalam perencanaan AIMC ini, akan hadir juga decentralized autonomous organization (DAO). Organisasi terdesentralisasi ini nantinya akan bertugas dalam hal penggalangan dana untuk mendukung badan amal ASD.

Perkembangan Kripto di Korea

Akhir-akhir ini, di Korea Selatan juga mulai bermunculan beberapa pengembangan terkait kripto. Salah satunya yang terjadi pada awal pekan ini, yaitu ketika platform kripto Crypto.com melangsungkan dua langkah akuisisi di Korea Selatan. Alhasil, sekarang Crypto.com dapat menyediakan layanan aset virtual miliknya di negara tersebut. Dalam hal ni, mereka mengakuisisi penyedia layanan pembayaran dan juga penyedia layanan aset virtual, yaitu PnLink dan OK-BIT. Kedua penyedia layanan ini nantinya akan menyediakan registrasi Penyedia Layanan Aset Virtual yang berada di bawah naungan Undang-Undang Transaksi Keuangan Elektronik nasional kepada Crypto.com.

Di luar dugaan, ternyata kasus yang melibatkan kripto juga turut mencuat di Korea Selatan. Pada pekan lalu, BNK, yang merupakan Bank Busan Korea Selatan mengumumkan bahwa ada seorang karyawan yang diduga telah menggelapkan dana perusahaan. Dalam kasus tersebut, jumlah dana yang ia gelapkan bernilai 1,48 miliar won (US$1,1 juta) dan berasal dari dana klien. Sang pelaku menggunakan dana itu untuk berinvestasi dalam Bitcoin (BTC). Karyawan yang bekerja di tim devisa bank tersebut melancarkan aksinya pada periode antara tanggal 9 Juni dan 25 Juli. Ia melakukan aksi itu dalam beberapa kali kesempatan yang berbeda. Modus yang dilakukan adalah dengan menyetorkan uang yang diterimanya dari pelanggan luar negeri ke rekening pribadi pasangan sang pelaku. Selanjutnya, dana tersebut ia gunakan untuk melakukan investasi dalam Bitcoin, serta aset kripto lainnya.

Di sisi lain, ada juga topik terkait regulasi kripto di Korea Selatan. Pada bulan lalu, negara ini akhirnya terpaksa menunda penerapan kebijakan pajak kripto. Penundaan itu menyebabkan penerapan pajak capital gain sebesar 20% baru bisa berlaku mulai tahun 2025. Dalam hal ini, lembaga otoritas setempat mengungkapkan bahwa penundaan tersebut terjadi akibat kondisi pasar yang stagnan. Selain itu, mereka juga menambahkan bahwa pihaknya membutuhkan waktu lebih banyak lagi untuk akhirnya bisa menerapkan langkah perlindungan bagi investor.

Bagaimana pendapatmu terkait topik kemitraan Polygon dengan serial drama Korea Netflix ini? Yuk, tulis dan beri tahu kami!