Bisnis  

Tezos (XTZ) dan Kebebasan Bersuara dalam Blockchain

Tezos (XTZ) dan Kebebasan Bersuara dalam Blockchain

cnbc-indonesia.com – -Selain AXS, dYdX dan juga Celr yang mencuri perhatian baru-baru ini, Tezos (XTZ) juga salah satu coin yang paling moncer akhir-akhir ini, XTZ mengalami kenaikan harga sekitar 70% dari akhir September, dan menembus harga tertingginya yaitu US$ 9.1.

Tezos bukanlah coin sembarangan, developer mulai menggarap coin ini pada tahun 2017 dam mengadakan initial coin offering (ICO) pada tahun yang sama, yang kemudian menghasilkan setara dengan 232 juta dolar AS. Peluncuran Tezos merupakan ICO terbesar yang pernah ada pada saat itu.

Untuk lebih lengkapnya, mari kita pelajari fundamental dari Tezos ini.

Didirikan oleh Pasangan Suami-Isteri

Pendiri Tezos (XTZ) adalah pasangan suami istri, Arthur dan Kathleen Breitman. Mereka menciptakan Tezos pada tahun 2014 melalui Dynamic Ledger Solutions, sebuah startup yang mereka dirikan untuk pengembangan Tezos.

LIHAT JUGA: Fundamental dYdX dan Alasan Mengapa Harganya Melesat

Kathleen Breitman merupakan salah satu orang yang berpengaruh di industri kripto. Sebelum ia dan suaminya mendirikan Tezos, ia merupakan seorang Senior Strategy Associate di R3, sebuah perusahaan yang bergerak di industri blockchain.

Apa itu Tezos ?

Tezos (XTZ) adalah decentralized ledger yang menggunakan teknologi blockchain, Sama halnya dengan Ethereum, Tezos juga dirancang untuk dapat menggunakan smart contract.

Ledger ini diciptakan dengan tujuan untuk menjadi jaringan yang berkembang. Fleksibilitas yang dimiliki oleh XTZ sering kali dianggap sebagai salah satu aspek penting yang dimiliki oleh sistemnya.

Dengan menggunakan sistem tersebut, aset kripto ini bertujuan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya forking pada blockchain. Fork adalah sebuah proses penciptaan dua aset kripto yang terpisah dengan dua harga yang berbeda.

LIHAT JUGA: Bullrun di Bulan Oktober, Realistiskah? Berikut Tiga Isu Pemicu

Hadirnya Tezos ini dapat mengubah taksonomi blockchain. Rencana perubahan yang dilakukan Tezos akan menjadi pemicu terbaginya aset kripto menjadi dua kubu. Aset kripto yang memiliki off-chain governance dan aset kripto yang memiliki on-chain governance.

Untuk membuat sistemnya dapat berfungsi dengan baik, pemilik token XTZ diizinkan untuk memberikan hak suara atau voting melalui proses yang disebut dengan baking. Di mana mereka setuju untuk mengunci sejumlah XTZ yang mereka miliki dalam kontrak khusus.

Cara Kerja Tezos

Supaya jaringannya tetap sinkron, Tezos menggunakan cara kerja konsensus Proof-of-Stake (PoS) klasik yang disebut Liquid Proof-of-Stake (LPoS).

Hampir serupa dengan mekanisme PoS pada umumnya, LPoS adalah algoritma yang digunakan oleh komputer yang menjalankan software Tezos untuk mengamankan jaringan, membantu validasi transaksi, dan mendistribusikan XTZ yang baru dicetak.

Supaya node atau peserta dapat berpartisipasi dalam governance, mereka perlu melakukan staking sejumlah XTZ dalam proses yang disebut sebagai baking. Untuk dapat menjadi bakers, sebuah node membutuhkan setidaknya 8.000 XTZ, atau yang biasa disebut roll.

Kelebihan Tezos

Blockchain ini menggunakan mekanisme Proof-of-Stake klasik, yang mana pengguna cukup menyediakan sumber daya komputasi mumpuni saja. Penggunaan mekanisme PoS membawa keuntungan tersendiri, karena membuat platform ini jadi lebih murah dibandingkan dengan blockchain lain yang menggunakan mekanisme PoW.

Keuntungan lain yang ditawarkan dari Tezos adalah platform ini memungkinkan para pengembang untuk membuat smart contract dan dApps. Bedanya, Michelson, bahasa smart contract asli Tezos, memfasilitasi verifikasi formal, yang biasanya digunakan di lingkungan kritikal seperti dirgantara, nuklir, dan lain sebagainya.

Terakhir, blockchain ini juga memungkinkan setiap stakeholder untuk berpartisipasi dalam mekanisme konsensus dan penghargaan, sehingga mereka dapat turut berkontribusi pada keamanan dan stabilitas jaringan.

PENULIS: GALIH MUHAMAD/PORTALKRIPTO.COM

error: Content is protected !!