cnbc-indonesia.com – JAKARTA – Terlahir dari keluarga kaya raya, Maria Donna Dewiyanti Darmoko Alia tumbuh di tengah kekayaan dan kemewahan yang melimpah.
Namun, hal itu tidak membuatnya terlena oleh segala kemudahan hidup yang dia nikmati. Justru, sosok itu merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu yang lebih besar dalam hidupnya dengan memilih jalan hidup berbeda, sebagai biarawati.
Maria Donna Dewiyanti Darmoko yang kini telah berganti nama menjadi Suster Lucy Agnes boleh jadi terlahir sebagai keturunan dari pemilik Djarum Group, keluarga yang memuncaki daftar orang terkaya di Indonesia selama beberapa waktu.
Melansir dari Organisasi Alumni Mater Dei, jika dilihat dari silsilah, sosoknya merupakan anak tunggal dari Paul dan Cecilia Darmoko.
Sang Ibu merupakan pemilik restoran Ayam Bulungan sekaligus saudara sepupu dari pemilik Djarum, Robert Budi Hartono salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia dengan jumlah kekayaan US$26,4 miliar atau setara dengan Rp387,9 triliun.
Sebelum menjadi biarawati dan memilih meninggalkan kehidupannya yang tajir sebagai pengikut Bunda Teresa yang dikenal sanggup hanya memiliki dua set pakaian.
Diceritakan, usai dirinya menyelesaikan studi di Indonesia. Dia pun memutuskan untuk melanjutkan studi masternya ke Amerika dan Australia. Sampai akhirnya pada 2015 kembali ke Indonesia.
Dalam foto yang beredar, Lucy pernah menjadi sekretaris pimpinan kongregasi Missionaris Claris di Kalkuta, India. Riwayat pelayanan pun pernah di Weoe, Timor Barat. Dia pun pernah berada di Aileu Timor Leste, salah satu negara paling miskin di Asia.
Meski menjalani kehidupan yang relatif tertutup, akan tetapi, sebagai keturunan dari keluarga Bos Djarum, dirinya mengaku mengalami momen pencerahan atau pemahaman yang mendalam saat berlibur bersama keluarganya di Hong Kong.
Awalnya, dia merasa sangat terganggu dan terkejut melihat begitu banyak tunawisma di jalanan Hong Kong yang hidup dalam kondisi yang sangat sulit, dengan keadaan yang tidak layak dan kurang perawatan kesehatan. Emosi pertamanya adalah ingin melarikan diri dan merasa sangat tidak nyaman.
Sayangnya, saat dia meninggalkan tempat tersebut, Lucy merasakan sesuatu yang membuatnya berhenti dan memperlambat langkahnya.
Dia merasa seolah-olah ada yang memanggilnya untuk kembali kepada orang-orang yang menderita dan melakukan sesuatu yang baik bagi mereka yang kurang beruntung tersebut.
“Awalnya saya sangat terganggu saat melihat begitu banyak tunawisma di jalanan Hong Kong, yang meringkuk, sakit dan kotor. Insting emosional pertama saya adalah melarikan diri saat melihat mereka dan saya hampir muntah,” ujarnya dikutip dari Asia News pada Senin (15/5/2023).
Panggilan Lucy Agnes untuk hidup yang lebih berarti dan spiritual sudah terlihat sejak dia masih kecil. Orangtuanya menyadari hal ini dan mengamati tanda-tanda kecil yang menunjukkan ketertarikannya terhadap kehidupan rohani.
Sebagai seorang anak, Lucy sering kali menghabiskan waktu yang lama di gereja dan seringkali enggan pulang begitu saja
Pemahaman ini mungkin menjadi momen penting dalam hidupnya dan mendorongnya untuk mengabdikan hidupnya dalam pelayanan kepada sesama, terutama kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti tunawisma atau mereka yang hidup dalam kesulitan sosial dan ekonomi.
Saat ini, Maria Donna memutuskan masuk Kongregasi Misionaris Cinta Kasih dengan nama Suster Lucy Agnes.
Sebagai informasi, dalam agama Katolik, biarawati merupakan wanita yang memilih untuk hidup dalam suatu tarekat atau ordo religius. Mereka berjanji untuk hidup dalam kemiskinan, kesucian, dan ketaatan sesuai dengan ajaran agama Katolik.
Sementara itu, di Indonesia, istilah “biarawati” sering digantikan dengan istilah “suster”. Para biarawati atau suster biasanya mengabdikan hidup mereka untuk melayani di berbagai sektor mulai dari pendidikan hingga kesehatan.
