Bisnis  

Setelah Voyager, Kini Perusahaan SBF Dikabarkan Berniat Menawar Aset Celsius Network

Setelah Voyager, Kini Perusahaan SBF Dikabarkan Berniat Menawar Aset Celsius Network

cnbc-indonesia.com – Setelah berhasil memenangkan lelang atas aset Voyager, Sam Bankman-Fried (SBF), yang merupakan founder & CEO crypto exchange FTX, kini dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk menawar aset crypto lending platform Celsius Network yang tengah dalam proses restrukturisasi.

Kabar ini dilaporkan Bloomberg pada hari Rabu (28/9) berdasarkan keterangan dari seseorang yang mengetahui pembuatan kesepakatan tersebut. Kata orang yang sama, FTX juga sedang dalam proses mengumpulkan dana segar sekitar US$1 miliar. Adapun putaran pendanaan ini belum ditutup atau dipublikasikan.

Selain memiliki bisnis pinjaman kripto, Celsius yang mengajukan kebangkrutan Bab 11 pada 14 Juli lalu ini juga memiliki operasi penambangan Bitcoin dan bisnis penyimpanan kripto.

Sebagai informasi saja, SBF memiliki lebih dari 50% saham di FTX, 70% saham di FTX US, dan hampir seluruh saham di Alameda Research. Sampai saat ini, belum jelas apakah FTX atau perusahaan perdagangan kripto kuantitatif Alameda Research yang sedang mempertimbangkan penawaran untuk beberapa atau semua aset yang dimiliki Celsius.

Kabar ini datang di tengah founder & CEO Celsius, Alex Mashinsky, yang pada hari Selasa (27/9) mengumumkan pengunduran diri dari posisi puncaknya di crypto lending platform yang dia besarkan.

Adapun Celsius dan kreditur sedang mempertimbangkan banyak alternatif, mulai dari restrukturisasi hingga likuidasi. Pada 17 Agustus lalu, Celsius dikabarkan telah menerima beberapa tawaran uang tunai baru untuk membantu mendanai proses restrukturisasinya.

Ripple Nyatakan ‘Tertarik’ pada Aset yang Dimiliki Celsius

Selain SBF, perusahaan pembayaran blockchain Ripple Labs pada 10 Agustus lalu juga sempat dilaporkan tertarik untuk berpotensi membeli aset crypto lending platform Celsius yang telah menyatakan kebangkrutan.

“Kami tertarik untuk mempelajari Celsius dan asetnya, serta apakah ada yang relevan dengan bisnis kami,” jelas juru bicara Ripple Labs kepada Reuters. Meski begitu, dia menolak untuk mengatakan apakah Ripple tertarik untuk mengakuisisi Celsius secara langsung.

Juru bicara tersebut menambahkan, “Ripple terus tumbuh secara eksponensial melalui gejolak market kripto baru-baru ini dan secara aktif mencari peluang merger dan akuisisi (M&A) untuk meningkatkan skala perusahaan secara strategis.”

Kreditur Terbesar Celsius Punya Koneksi dengan Alameda Research & SBF?

Menariknya setelah Celsius mengajukan kebangkrutan Bab 11, muncul dugaan bahwa kreditur terbesar di Celsius kemungkinan memiliki koneksi dengan SBF.

Sebagai informasi, Bloomberg mencatat bahwa di antara lebih dari 100.000 kreditur Celsius, Pharos USD Fund SP paling mencuri perhatian. Pasalnya, entitas ini memiliki tagihan sebesar US$81,08 juta (Rp1,21 triliun) yang harus dibayar oleh crypto lending platform itu.

Klaim yang dimiliki Pharos USD Fund SP ternyata 2 kali lebih besar dari kreditur terbesar kedua Celsius. Dalam dokumen yang diajukan Celsius, Pharos USD Fund SP mencantumkan alamat di Cayman Islands dan email admin@lanternventures.com.

Temuan menariknya termasuk bahwa Lantern Ventures juga memiliki beberapa karyawan yang riwayat karir pekerjaannya di LinkedIn bersinggungan dengan SBF.

CEO Lantern Ventures, Tara Mac Aulay, disebut merupakan co-founder Alameda Research berdasarkan keterangan dalam sebuah konferensi di London yang diselenggarakan oleh Blockwork pada November 2021. Namun, akun LinkedIn Tara Mac Aulay tidak menyebutkan sama sekali perannya di Alameda Research.

FTX Berhasil Memenangkan Lelang atas Aset Voyager

Kemarin, pada hari Selasa (27/9), FTX diumumkan telah memenangkan lelang atas perusahaan pemberi pinjaman kripto Voyager yang bankrut dan asetnya dengan tawaran sekitar US$1,42 miliar.

Tawaran tersebut mencerminkan lebih dari US$1,31 miliar pada nilai pasar wajar dari semua kripto yang disimpan di platform Voyager. Meski demikian, nilai akhir dari kesepakatan akan didasarkan harga pada tanggal yang akan ditentukan di masa mendatang. Tawaran turut ini mencakup pertimbangan tambahan yang diperkirakan memberikan nilai tambah sekitar US$111 juta.

Adapun klaim Voyager terhadap utang yang dimiliki hedge fund kripto Three Arrows Capital (3AC) yang turut mengalami kebangkrutan tetap masih ada. Setiap dana yang diperoleh kembali atas pinjaman 3AC senilai US$650 juta akan dibagikan kepada kreditur.

Komite Resmi Kreditur Tanpa Jaminan, yang mewakili pelanggan dan kreditur dalam proses kebangkrutan Voyager, disebut berpartisipasi aktif dalam lelang kompetitif dan mendukung tawaran pemenangan FTX lewat anak usahanya, yaitu FTX US.

Terkait hal ini, Voyager mengaku menerima beberapa tawaran penjualan dan alternatif reorganisasi. Berdasarkan hasil lelang, disimpulkan bahwa FTX adalah alternatif terbaik bagi pemangku kepentingan Voyager.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

error: Content is protected !!