Bisnis  

Setelah Nyatakan Bangkrut, Voyager Kembalikan $270 Juta Dana Pelanggan

Setelah Nyatakan Bangkrut, Voyager Kembalikan $270 Juta Dana Pelanggan

cnbc-indonesia.com – MODE DENGAR

— Perusahaan pemberi pinjaman kripto, Voyager Digital Holdings Inc, mengantongi persetujuan untuk mengembalikan dana sebesar $270 juta kepada pelanggan. Wall Street Journal melaporkan pada Kamis (4/8), persetujuan ini diberikan oleh Pengadilan Kepailitan Amerika Serikat (AS) di New York.

Hakim Michael Wiles, yang mengawasi kebangkrutan Voyager, menyatakan perusahaan tersebut memiliki alasan yang kuat mengapa pelanggan harus diberikan akses ke dana perusahaan yang ditahan di Metropolitan Commercial Bank.

CEO Voyager Digital Stephen Ehrlich bulan lalu mengatakan, dana yang dibekukan di Metropolitan Commercial Bank akan dikembalikan ke pelanggan setelah proses rekonsiliasi selesai. Ehrlich sebelumnya meminta agar dana itu dicairkan pada 15 Juli 2022.

Voyager mengajukan kebangkrutan Chapter 11 pada Juli lalu setelah berjuang melawan gejolak di pasar kripto. Dalam dokumen pengajuan kebangkrutannya, Voyager mengaku memiliki 100.000 kreditur dan aset senilai $1 miliar hingga $10 miliar, serta kewajiban utang dengan nilai yang sama.

Pekan lalu, perusahaan tersebut diperintahkan oleh The Federal Reserve dan Federal Deposit Insurance Corp (FDIC) untuk berhenti membuat klaim palsu dan menyesatkan bahwa dana pelanggannya dilindungi oleh pemerintah.

Adopsi Bitcoin El Salvador Berbuah Manis, Kunjungan Turis Melonjak 82,8%

Coinbase Jalin Kerja Sama dengan Perusahaan Investasi BlackRock

FDIC mengungkapkan, Voyager belum lama memiliki rekening deposito di Metropolitan Commercial Bank sehingga dana pelanggan yang berinvestasi di platformnya tidak memiliki asuransi FDIC.

Di Pengadilan Kepailitan AS, Voyager mengaku telah dihubungi oleh 88 entitas yang tertarik untuk menyelamatkan perusahaan dari kesulitan keuangan. Ada 20 pihak yang sudah melakukan pembicaraan dengan Voyager sejauh ini.

Salah satu tawaran paling besar diberikan oleh Alameda dan FTX pada Juli lalu. Alameda menawarkan untuk membeli semua aset Voyager dan membayarkan utang-utangnya kecuali utang ke Three Arrow Capital (3AC), melikuidasi aset-aset itu, dan mendistribusikannya dalam USD melalui exchange FTX US.

Namun, tawaran itu ditolak oleh Voyager pada 25 Juli 2022 dengan alasan Alameda tidak memaksimalkan nilai pengembalian bagi pelanggannya. Tak lama, Voyager mengungkapkan adanya penawaran yang lebih tinggi dan lebih baik dari penawaran yang diberikan oleh Alameda.

Pemberi pinjaman kripto seperti Voyager berkembang pesat selama pandemi. Perusahaan ini menarik pelanggan dengan iming-iming suku bunga tinggi dan akses pinjaman yang lebih mudah, yang jarang ditawarkan oleh bank tradisional.

Namun, ambruknya pasar kripto sejak Mei lalu ikut membuat pemberi pinjaman kripto ketar-ketir. Beberapa di antaranya bahkan telah mengajukan kebangkrutan.

error: Content is protected !!