Bisnis  

SEC Tuduh Pelaku Eksploitasi Mango Markets Lakukan Manipulasi untuk Curi US$116 Juta

cnbc-indonesia.com – Melalui sebuah keterangan resmi pada tanggal 20 Januari kemarin, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) mengatakan bahwa pihaknya menuduh Avraham Eisenberg, pelaku eksploitasi Mango Markets, atas tindakan memanipulasi token MNGO untuk mencuri US$116 juta.

Menurut lembaga regulator keuangan itu, Eisenberg memanipulasi Mango Markets dengan mengeksekusi sejumlah transaksi MNGO besar yang akhirnya memompa nilai token. Hal ini memungkinkan Eisenberg untuk menguras seluruh aset bernilai US$116 juta yang tersimpan dalam platform kripto tersebut.

Kepala Aset Kripto dan Unit Siber SEC, David Hirsch, mengatakan bahwa tindakan Eisenberg “membuat platform tersebut defisit”, ketika harganya kembali ke level sebelum manipulasi.

Lembaga ini menuduh bahwa tindakan pelaku eksploitasi Mango Markets merupakan pelanggaran atas “ketentuan anti-penipuan dan manipulasi pasar dari undang-undang sekuritas”. Pihak SEC mengaku bahwa mereka masih menyelidiki apakah ada pelanggaran hukum sekuritas lainnya.

Di samping itu, SEC pun sedang mencari “bantuan ganti rugi permanen, perintah berdasarkan perilaku, pelepasan dengan kepentingan prasangka, dan hukuman perdata”.

Menariknya, selain menuduh Eisenberg atas berbagai pelanggaran, SEC menyatakan pula bahwa penjualan dan penawaran token MNGO tergolong sebagai sekuritas.

Sebelumnya, pada 27 Desember lalu, pihak berwajib Amerika Serikat menahan Avraham Eisenberg di Puerto Rico. Federal Bureau of Investigation (FBI) menjatuhi Eisenberg atas tuduhan penipuan dan manipulasi komoditas. Kemudian, di tanggal 9 Januari, CFTC menuduh Eisenberg atas pelanggaran terhadap regulasi komoditas di Negeri Paman Sam.

Saat ini, Eisenberg berada di bawah tahanan federal. Adapun jaminan atas dirinya ditolak pada 4 Januari kemarin, karena dianggap berisiko melarikan diri. Sebelum penangkapan, Eisenberg sempat menyebutkan bahwa aksinya tersebut sebagai “strategi trading yang sangat menguntungkan.”

SEC dan Regulator Amerika Serikat Lainnya Makin Gencar Tertibkan Industri Kripto

Belakangan ini, pihak berwenang Amerika Serikat semakin menunjukkan tindakan tegasnya terhadap aktor jahat di dunia kripto. Berbagai lembaga keuangan setempat telah meningkatkan pengawasan dan penertiban di ranah kripto setelah kehancuran besar FTX di bulan November.

SEC dan berbagai lembaga keuangan lainnya telah menjatuhkan berbagai tuduhan terhadap sejumlah pihak yang terlibat dalam kasus FTX. Baru-baru ini, komisi yang dikepalai oleh Gary Gensler tersebut menuduh crypto exchange Gemini dan crypto lender Genesis melakukan penjualan sekuritas yang tidak terdafar.

Selain itu, di minggu ini, Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) telah berhasil meringkus pendiri dari crypto exchange Bitzlato, yaitu Anatoly Legkodymo. Bitzlato sendiri merupakan sebuah crypto exchange asal Rusia yang terkenal menjadi sarang pencucian uang, lantaran menerapkan prosedur know your customer (KYC) dan kebijakan anti pencucian uang (AML) yang rendah.

Bagaimana pendapat Anda tentang tuduhan dari SEC terhadap pelaku eksploitasi Mango Markets? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.