Bisnis  

Sam Bankman-Fried (SBF) Kantongi US$2,2 Miliar saat Jadi CEO FTX

Sam Bankman-Fried (SBF) Kantongi US$2,2 Miliar saat Jadi CEO FTX

cnbc-indonesia.com – Para pendiri dan sejumlah karyawan kunci di crypto exchange FTX ternyata menerima pembayaran dan pinjaman senilai US$3,2 miliar. Dana itu terutama dari perusahaan perdagangan kuantitatif Alameda Research, yang terafiliasi dengan FTX.

Sebagai pengingat, regulator Amerika Serikat (AS) menuduh bahwa dana pelanggan FTX digunakan oleh Alameda dalam aktivitas perdagangan hingga untuk pengeluaran pribadi.

Dalam publikasi yang disampaikan pada hari Rabu (15/3), ada sekitar US$2,2 miliar yang diterima oleh Sam Bankman-Fried (SBF), pendiri dan mantan CEO FTX serta pemilik saham mayoritas Alameda.

Pengelola FTX saat ini, yang dipimpin John J. Ray III, mengidentifikasi serangkaian perkiraan transfer lainnya sebagai bagian dari keseluruhan angka US$3,2 miliar.

Angka-angka tersebut tidak termasuk lebih dari US$240 juta yang dihabiskan untuk membeli properti mewah di Bahama, sumbangan politik dan amal yang diberikan langsung oleh FTX, serta transfer substansial ke anak perusahaan FTX di Bahama dan di tempat lainnya.

Adapun jumlah dan waktu pemulihan moneter FTX tidak dapat diprediksi saat ini, dan analisis forensik kemungkinan akan mengungkapkan lebih banyak aset, liabilitas, dan transfer lainnya.

Konfirmasi US$8,9 Miliar Dana Pelanggan Hilang

Sebelumnya pada 2 Maret lalu, FTX mengonfirmasi bahwa mereka mengidentifikasi defisit US$8,9 miliar dalam dana pelanggan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Ini adalah pertama kalinya FTX menentukan berapa banyak uang yang hilang.

Terdapat sekitar US$2,7 miliar aset pelanggan daripada dibandingkan dengan US$11,6 miliar saldo yang ada di akun pelanggan.

Banyak dari total kekurangan US$8,9 miliar dana yang hilang di FTX dikaitkan dengan Alameda. Entitas itu dinilai telah meminjam sekitar US$9,3 miliar dari rekening pelanggan sebelum FTX bangkrut. Tidak pasti apakah sebagian atau seluruh dari US$9,3 miliar itu dipinjam tanpa persetujuan pelanggan FTX.

Perkiraan nilai aset dan liabilitas FTX didasarkan pada harga kripto pada hari pengajuan kebangkrutan pada 11 November 2022. John J. Ray III mengatakan bahwa pihaknya belum dapat memprediksi berapa banyak pelanggan yang akan dapat dipulihkan.

“Buku dan catatan tidak lengkap. Dalam banyak kasus, sama sekali tidak ada. Untuk alasan ini, penting ditekankan bahwa informasi ini masih awal dan dapat berubah,” terang CEO FTX yang baru itu.

Para Mantan Eksekutif FTX & Alameda Research Diseret ke Meja Hijau

Pada 28 Februari lalu, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mengumumkan menuntut Nishad Singh, mantan co-lead engineer FTX, atas perannya dalam skema multi-tahun untuk menipu investor ekuitas (saham) di FTX.

Nishad Singh dituduh SEC melanggar ketentuan anti-penipuan dari Undang-Undang (UU) sekuritas (efek) dan UU bursa efek. Dia mengakui pelanggaran yang dirinya perbuat dan menyetujui penyelesaian atas tuduhan itu, serta bekerja sama dalam penyelidikan SEC yang sedang berlangsung.

Sementara itu, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) mengajukan 2 dakwaan terhadap Nishad Singh atas tuduhan penipuan dengan penyelewengan serta membantu dan bersekongkol dalam penipuan. Dia tidak mengelak atas tuduhan itu dengan mengaku bersalah.

Sedangkan Kantor Kejaksaan AS untuk Distrik Selatan New York mengumumkan bahwa Nishad Singh mengaku bersalah atas 6 dakwaan pidana yang diajukan oleh jaksa dalam sidang pengadilan pada hari Selasa kemarin.

Tidak hanya Nishad Singh, Gary Wang dan Caroline Ellison masing-masing telah mengaku bahwa mereka bersalah atas 7 dan 4 dakwaan pidana pada Desember 2022. Di sisi lain, SBF kini menghadapi 12 tuntutan pidana usai jaksa membuka dakwaan baru. Sejauh ini, SBF belum mau mengaku bersalah.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

error: Content is protected !!