Bisnis  

Robinhood dan Revolut Berikan 2 Pengumuman Penting, Ada Apa Saja?

Robinhood dan Revolut Berikan 2 Pengumuman Penting, Ada Apa Saja?

cnbc-indonesia.com – Financial Conduct Authority (FCA) Inggris telah menambahkan bank digital Revolut ke dalam daftar perusahaan kripto yang teregistrasi. Sedangkan, di sisi lain, perusahaan broker kripto bebas biaya, Robinhood sedang menguji coba wallet Polygon terbarunya.

Robinhood Markets hari ini (28/9) meluncurkan versi beta dari crypto wallet non-kustodian kepada 10.000 pengguna iOS di seluruh wilayah Eropa Barat. Namun, wallet tersebut tidak akan menjangkau Ethereum, karena perusahaannya lebih memilih solusi layer 2 milik jaringan Polygon. Selanjutnya, mereka juga berniat akan menyertakan lebih banyak blockchain lagi di masa depan.

CTO Robinhood, Johann Kerbrat mengatakan, “Upaya yang kami coba lakukan adalah hal yang sama [dengan] yang kami lakukan untuk saham sebelumnya, di mana kami [berusaha] menghilangkan kompleksitas. Kami akan melakukan hal yang sama terhadap web3, menyediakan [akses] bagi semua orang, dan membuatnya mudah digunakan.”

Robinhood Jalin Kolaborasi dengan Ekosistem Polygon

Wallet non-kustodian yang baru kemungkinan akan berguna untuk memperdagangkan kripto di decentralized exchange (DEX). Namun, wallet tersebut berpotensi akan mendulang popularitas lebih karena ekosistem bursa terdesentralisasi di jaringan Polygon masih terus berkembang. Menurut DeFi Llama, pada saat publikasi, jumlah keseluruhan total value locked (TVL) yang ada di jaringan tersebut berkisar di angka US$1,3 miliar.

Terlepas dari itu, aplikasi Robinhood sendiri telah sukses mengalami lonjakan popularitas selama pandemi. Selain itu, mereka juga berusaha menarik gelombang investor baru melalui kebijakan zero-fee atau bebas biaya untuk transaksi di platform miliknya. Sayangnya, bear market kripto telah membuat harga sahamnya anjlok 47% sejak awal tahun 2022. Selain itu, basis pengguna bulanannya juga mengalami penurunan sebesar 34%. Jadi, hal itulah yang akhirnya mendorong perusahaannya untuk memperkenalkan wallet self-custodian untuk memicu peningkatan interaksi pengguna. Dan akhirnya pada awal tahun ini, mereka resmi meluncurkan wallet dalam aplikasinya untuk memungkinkan pengguna melakukan perdagangan antar sesama akun Robinhood.

Di sisi lain, perusahaan tersebut telah menuai banyak kritikan karena pembayarannya untuk model bisnis flow order yang tidak membebankan biaya jaringan (zero fee). Pasalnya, mereka bergantung pada market maker untuk membayar biaya jaringan di saat mereka memperebutkan tawaran. Para kritikus berpendapat bahwa perusahaan sebenarnya bisa memilih market maker yang dapat membayar paling banyak ketimbang memilih yang terbaik bagi kliennya.

Bergabung dengan 38 Perusahaan Lainnya, Revolut Resmi Kantongi Registrasi di Inggris

FCA memberikan registrasi resmi untuk perusahaan tersebut setelah mereka menambahkannya ke temporary registration register (TRR) pada bulan Maret 2022 lalu. Bersama dengan lima perusahaan kripto lainnya, Revolut akan menjalani proses peninjauan dari pengawas keuangan. FCA memungkinkan perusahaan kripto yang mematuhi regulasi praktik anti pencucian uang untuk berpindah dari TRR ke daftar resmi.

Menurut pernyataan dari seorang pejabat FCA, “Revolut telah menyetujui sejumlah arahan yang dirancang untuk memastikan ia memiliki sistem dan kontrol untuk memenuhi persyaratan regulasi pencucian uang.”

Sementara itu, CEX.IO Copper Technologies, GlobalBlock, serta Moneybrain juga ada di daftar TRR, hanya saja belum berhasil masuk ke dalam daftar resmi.

Secara total, saat ini Revolut telah memiliki 20 juta pelanggan global dan menyediakan 80 aset digital.

Dengan registrasi baru yang ia dapatkan untuk beroperasi di Inggris, maka Revolut berhasil untuk melanjutkan ekspansinya ke wilayah Eropa. Hal ini terjadi setelah perusahaan tersebut menerima persetujuan pada bulan Agustus 2022 dari Securities and Exchange Commission (SEC) Siprus untuk melayani pelanggan di Uni Eropa, termasuk Liechtenstein dan Norwegia.

Akan tetapi, Revolut masih enggan untuk berkomentar mengenai hal ini.

Melalui registrasi yang mereka dapatkan itu, Revolut resmi bergabung dengan jajaran 37 perusahaan lainnya yang juga telah lebih dulu menerima persetujuan FCA untuk melayani pasar Inggris. FCA memberikan izin tersebut di tengah upayanya dalam memperketat regulasi terkait persyaratan kepatuhan anti pencucian uang. Padahal, akibat berlakunya pengetatan regulasi itu, pihaknya sempat menolak lebih dari 60 aplikasi yang serupa dengan yang Revolut ajukan. Di sisi lain, Bybit telah dideportasi dari Inggris pada bulan Maret awal tahun ini.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

error: Content is protected !!