Bisnis  

Platform e-Commerce Flutterwave Terima Pembayaran dalam Bentuk CBDC Nigeria

Platform e-Commerce Flutterwave Terima Pembayaran dalam Bentuk CBDC Nigeria

cnbc-indonesia.com – Flutterwave, salah satu platform e-commerce yang berfokus di willayah Afrika, baru saja mengumumkan bahwa mereka sudah bisa menerima transaksi pembayaran dalam bentuk eNaira, yang merupakan mata uang digital bank sentral (CBDC) asal Nigeria.

Dalam situs resmi perusahaan dijelaskan bahwa mata uang digital yang resmi dikeluarkan oleh Bank Sentral Nigeria (CBN) itu bisa diterima oleh semua penjual yang terdapat dalam platform Flutterwave. Hal ini dilakukan untuk memberikan pengalaman pembayaran terbaik bagi pelanggan sekaligus memperbanyak opsi pembayaran.

“Sekarang pedagang dapat mengaktifkan opsi pembayaran eNaira dari pelanggan melalui API saat konsumen melakukan checkout,” jelas Flutterwave.

Lebih lanjut, dijelaskan bahwa biaya untuk setiap transaksi yang menggunakan eNaira dipatok sebesar 1,4%. Namun, terdapat batasan transaksi yang bisa digunakan. Flutterwave menetapkan maksimal sebesar 2.000 naira untuk pedagang yang hanya berada di Nigeria.

Adapun semua channel pembayaran juga tersedia bagi CBDC yang disebut-sebut sebagai yang pertama di dunia itu. Mulai dari quick response (QR) code, pembayaran menggunakan token, atau melalui direct debit—semua bisa dilakukan.

Fakta tersebut merupakan langkah maju dalam penerapan CBDC di tingkal global. Sejak peluncurannya pertama kali pada 2021, eNaira sukses menggaet banyak pengguna. Hal ini terlihat dari jumlah pengguna yang sudah mencapai 270 ribu dalam 10 bulan penggunaannya.

Total Transaksi CBDC Nigeria Tembus US$10 Juta

Total transaksi yang menggunakan eNaira diklaim sudah mencapai 4 miliar NGN atau sekitar US$10 juta. Gubernur CBN, Godwin Emefiele, mengatakan sejak peluncurannya pertama kali pada tahun lalu, eNaira sudah diunduh sebanyak 840 ribu kali. Sebanyak 270 ribu di antaranya tercatat sebagai pengguna aktif, dengan sekitar 252 ribu berupa dompet konsumen dan 17 ribu tersisa adalah dompet yang digunakan oleh para pelaku usaha.

“Dalam pengembangan proyek fase 2, eNaira membidik 8 juta jumlah pengguna dari total penduduk Nigeria yang mencapai lebih dari 200 juta jiwa,” jelas Gubernur Bank Sentral Nigeria itu.

Terbatasnya akses masyarakat ke lembaga perbankan menjadi salah satu alasan bagi Nigeria meluncurkan mata uang digial yang didukung oleh pemerintah. Pasalnya, ada lebih dari 40% masyarakat yang tidak memiliki akses ke bank, sehingga dengan hadirnya eNaira diharapkan dapat mempercepat terjadinya inklusi keuangan.

Meski begitu, pemerintah setempat mengakui bahwa adopsi eNaira tergolong lambat. Kurang sigapnya bank komersial untuk mendukung penggunaan eNaira dituding menjadi salah satu alasan belum maksimalnya adopsi mata uang digital resmi dari Nigeria tersebut.

Peran CBDC dalam Pelestarian Uang Bank Sentral

Sepertinya, hampir semua negara sepakat bahwa penggunaan CBDC adalah penting untuk melestarikan uang yang dikeluarkan oleh bank sentral. Namun, sayangnya, belum banyak negara yang berani melakukan hal serupa seperti Nigeria.

Euro Digital, misalnya. CBDC yang rencananya akan dirilis oleh European Central Bank (ECB) sampai sekarang masih belum juga meluncur. Padahal, salah satu anggota Dewan Eksekutif ECB, Fabio Panetta, mengatakan bahwa saat ini ketergantungan terhadap uang tunai makin berkurang.

Masyarakat juga banyak yang sudah mengalihkan transaksi belanjanya menjadi daring, sehingga pergerakan uang dari yang sifatnya fisik berubah menjadi digital. Oleh karena itu, dirinya beranggapan bahwa CBDC memang diperlukan untuk menstabilkan sistem pembayaran dan juga menjaga kedaulatan moneter.

“Namun, itu harus dirancang dengan hati-hati, agar CBDC bisa memberikan nilai tambah bagi penggunanya dan mendukung persaingan serta menghindari risiko terhadap intermediasi keuangan,” jelas Fabio Panetta.

Lebih lanjut, dia memperingatkan bahwa CBDC asing yang diadopsi secara luas justru bisa menyebabkan terjadinya substitusi mata uang digital. Baginya, hal ini malah berpotensi meningkatkan risiko bagi negara-negara kecil dengan mata uang yang tidak stabil, apalagi jika CBDC asing tersebut diterbitkan oleh negara yang masuk dalam kategori negara ekonomi besar.

Bagaimana pendapat Anda tentang pemanfaatan CBDC Nigeria oleh Flutterwave? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

error: Content is protected !!