Bisnis  

Pengakuan Mengejutkan Karyawan Twitter, Berdedikasi Kerja 75 Jam Seminggu di Bawah Kepemimpinan Elon Musk, Eh Dipecat Juga!

Pengakuan Mengejutkan Karyawan Twitter, Berdedikasi Kerja 75 Jam Seminggu di Bawah Kepemimpinan Elon Musk, Eh Dipecat Juga!

cnbc-indonesia.com – Usai Twitter diambil alih Elon Musk, seorang eksekutif di Twitter mengatakan dia bekerja lebih dari 75 jam akibat dari pemecatan sejumlah besar karyawan. Sinead McSweeney mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Pengadilan Tinggi di Irlandia bahwa jam kerjanya melonjak menjadi lebih dari 75 dalam seminggu sejak miliarder itu mengambil alih.

McSweeney merupakan wakil presiden global Twitter untuk kebijakan publik, ia memberikan pernyataan kepada pengadilan dalam upaya yang berhasil atas perintah untuk memblokir Twitter agar tidak memecatnya.

Melansir MSN di Jakarta, Selasa (29/11/22) McSweeney mengklaim dia tidak mengundurkan diri tetapi dilarang mengakses sistem perusahaan dan menerima tawaran keluar awal bulan ini.

McSweeney mengatakan dia tidak menanggapi email tengah malam Musk kepada karyawan Twitter pada 16 November, yang memberi tahu staf bahwa mereka harus menyetujui budaya “sangat keras” dengan mengklik ya ke formulir di email, atau pengunduran diri mereka akan diterima.

Wakil presiden yang telah bekerja di Twitter selama lebih dari satu dekade ini mengatakan dia secara teratur bekerja lebih dari 40 jam per minggu seperti yang dipersyaratkan dalam kontrak kerjanya.

McSweeney juga mengatakan pekerjaannya menjadi lebih sulit sejak Musk mengambil alih perusahaan, tetapi dia pada dasarnya tidak mempermasalahkan hal tersebut. Dia menambahkan bahwa kepala eksekutif “tanpa logika yang jelas” memecat dan mempekerjakan kembali staf.

Musk telah memotong hampir setengah dari tenaga kerja Twitter seminggu setelah kesepakatan pengambilalihannya diselesaikan pada 27 Oktober. Setelah emailnya pada 16 November mengeluarkan ultimatum kepada staf yang tersisa, sekitar 2.000 orang berhenti dan menolak tawarannya. Twitter kemudian meminta beberapa staf untuk kembali ke perusahaan.

error: Content is protected !!