Bisnis  

Muncul Situs yang Bisa Melacak Jumlah ‘Kerugian’ Para Pelanggan Celsius

Muncul Situs yang Bisa Melacak Jumlah ‘Kerugian’ Para Pelanggan Celsius

cnbc-indonesia.com – Muncul sebuah situs web yang memungkinkan publik melacak para pelanggan yang kehilangan kripto atau dana mereka di Celsius Network. Hal ini ramai diperbincangkan komunitas kripto di Twitter sejak hari Senin (10/10).

“Wow. Seseorang membuat situs web yang dapat mencari dan menunjukkan identitas asli serta kepemilikan kripto mereka yang hilang dalam keruntuhan Celsius. Sungguh ilustrasi yang sangat menghebohkan tentang risiko know your customer (KYC),” tulis akun Twitter Stephen Cole.

Nyatanya, memang sangat mudah memeriksa apakah seseorang masuk dalam daftar pelanggan Celsius yang kehilangan kripto atau dana mereka. Orang-orang cukup menjelajahi situs web celsiusnetworth.com. Di sana, terpampang daftar pelanggan Celcius yang paling banyak menelan ‘kerugian’ dari crypto lending platform yang tengah melakukan restrukturisasi usai mengajukan kebangkrutan itu.

Hanya mereka yang kehilangan lebih dari US$12 juta yang berhasil masuk dalam daftar 10 besar. Jacob Benjamin Fite berada di posisi teratas dengan kehilangan US$40,46 juta. Di posisi kedua, ada nama Hirokado Kohji yang kehilangan US$38,19 juta.

Nama tokoh yang cukup familiar di dunia kripto juga adala dalam daftar ini. Nuke Goldstein, co-founder & CTO Celsius, berada di posisi ke-13 dengan kehilangan US$10,66 juta. Kemudian, Simon Dixon, co-founder & CEO BnkToTheFuture yang juga berinvestasi di perusahaan Celsius, tertulis kehilangan US$10,54 juta.

Keakuratan Data Dipertanyakan

Namun, sejumlah pihak mempertanyakan keakuratan data yang disajikan. Akun Twitter bitcoinfool mengatakan bahwa, “Jumlah orang yang secara membabi buta mempercayai situs itu cukup mencengangkan. Jika Anda benar-benar membuka dokumen terkait dari Celsius dan mencari nama Jacob Benjamin Fite, Anda tidak akan melihat ‘kerugian’ US$40 juta ini di mana pun. Jangan percaya, verifikasi.”

Akun Twitter FractalEncrypt sebelumnya juga mengatakan hal serupa.

“Jangan percaya, verifikasi. Seluruh situs web ini menggunakan data yang tidak akurat. Saya membuat kesalahan yang sama di sini, sangat buruk, tetapi ketika saya melihatnya di sini, itu membuat saya mempertanyakan legitimasi kode di balik situs web ini. Bukan karena itu sengaja berbohong, tetapi kode yang buruk dan memberikan data yang buruk,” tulis akun Twitter yang memiliki followers lebih dari 19 ribu itu.

Dokumen Pengadilan Ungkap Data Ribuan Pelanggan Celsius Network

Materi yang disajikan situs web celsiusnetworth.com diduga bergantung pada data pelanggan yang diungkapkan Celsius dalam dokumen pengadilan yang diajukan pada 5 Oktober lalu.

Data tersebut termasuk nama dan riwayat perdagangan ribuan pelanggan Celsius. Dokumen pengadilan berjumlah lebih dari 14.000 halaman itu mencakup detail perdagangan yang dilakukan oleh founder & mantan CEO Celsius, Alex Mashinsky.

Data pelanggan Celsius Network yang terungkap tersebut tidak termasuk informasi pribadi lebih lanjut, seperti alamat rumah dan email. Namun, data itu turut termasuk detail mengenai waktu transaksi di platform, bersama dengan jumlah dolar Amerika Serikat (USD) serta jenis kripto yang terkait.

Celsius Network Berusaha Buat Identitas Anonim, tapi Hakim Menolak

Selama persidangan terbarunya, Celsius meminta agar nama para penggunanya disembunyikan dari dokumen pengadilan. Namun, hakim berulang kali menolak dengan alasan bahwa ini adalah persyaratan umum untuk kasus kebangkrutan.

Sebanyak 18,6 gigabyte (GB) data pengguna tidak berisi catatan transaksi blockchain seperti hash yang berkaitan dengan transaksi tertentu. Namun, dokumen tersebut berisi waktu dan jumlah transaksi. Artinya, transaksi tersebut kemungkinan dapat diidentifikasi.

Ini dapat membuat siapa pun bisa menghubungkan pengguna yang disebutkan namanya dalam dokumen itu dengan crypto wallet mereka yang sebelumnya anonim. Jelas, mereka yang berusa bisa saja melihat kepemilikan kripto pelanggan Celsius dan informasi transaksi lainnya.

Dampak negatif yang bisa muncul dari informasi yang tersebar ini adalah kemungkinan untuk mengidentifikasi pemilik kripto bernilai tinggi. Meskipun alamat rumah tidak diungkapkan, informasi ini dapat ditemukan secara terpisah, dan banyak pengguna kripto telah memiliki data yang bocor secara publik melalui pelanggaran data yang dialami Ledger pada Juli 2020.

Komunitas Kripto Khawatir Terjadi Pelanggaran Privasi

Nick Hansen, CEO penambang Bitcoin Luxor, pada 7 Oktober lalu sudah sempat mengatakan, “Kebocoran data Celsius mungkin dianggap sebagai salah satu pelanggaran informasi pelanggan terbesar yang pernah ada.”

Lalu, Henry de Valence, founder Penumbra Labs, juga mengatakan bahwa siapa pun sekarang dapat melakukan semua aktivitas on-chain dari setiap pengguna Celsius yang identitasnya terbongkar dengan mencocokkan tanggal dan jumlah yang tepat dengan data transaksi blockchain.

Kemudian, akun Twitter foobar, yang memiliki followers lebih dari 74 ribu, menilai bahwa pengungkapan ini merupakan pelanggaran privasi yang mengerikan, dan akan menyebabkan banyak orang ‘dirampok’ dan ‘dibunuh’. Apa pun yang tidak terbukti secara kriptografis pribadi akan menjadi publik.

Terkait hal ini, Frank Chaparro mengingatkan agar semua orang berhati-hati dalam menarik dana karena informasi pengguna mungkin akan dirilis dalam proses kebangkrutan seperti yang terjadi di Celsius.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

error: Content is protected !!