Bisnis  

Mobilitas Masyarakat Pulih, BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2023 Capai 5,3%

Mobilitas Masyarakat Pulih, BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2023 Capai 5,3%

cnbc-indonesia.com – JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2023 akan berada pada kisaran 4,5-5,3%. Pertumbuhan ekonomi domestik didorong oleh peningkatan permintaan domestik, baik konsumsi rumah tangga maupun investasi.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono menjelaskan, perkiran tersebut sejalan dengan meningkatkan mobilitas masyarakat, pascapenghapusan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Selain itu, membaiknya prospek bisnis, meningkatnya aliran masuk penanaman modal asing , serta berlanjutnya penyelesaian proyek strategis nasional,” jelas Erwin dalam siaran pers yang diterima pada Senin (6/2/2023).

Untuk pertumbuhan ekonomi tahun 2022, Erwin menjelaskan, pertumbuhan ekonomi yang kuat didukung oleh hampir seluruh komponen PDB dari sisi pengeluaran. Konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,48% secara year on year (yoy) sejalan meningkatnya mobilitas masyarakat, termasuk aktivitas perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru, serta berlanjutnya penyaluran bantuan sosial.

Pada 2022 ekspor tetap tumbuh tinggi sebesar 14,93% (yoy), didorong oleh permintaan mitra dagang utama yang masih kuat. Pertumbuhan investasi nonbangunan juga tetap tinggi sejalan dengan kinerja ekspor, meskipun pertumbuhan investasi secara keseluruhan sedikit tertahan pada 3,33% (yoy) akibat investasi bangunan yang masih rendah. Sementara itu, konsumsi pemerintah terkontraksi 4,77% (yoy), namun lebih dipengaruhi oleh penurunan belanja barang untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) seiring dengan kondisi pandemi yang terus membaik.

Pertumbuhan ekonomi yang tetap kuat juga tercermin secara lapangan usaha dan spasial. Secara lapangan usaha (LU), seluruh LU pada kuartal IV-2022 juga menunjukkan kinerja positif, terutama ditopang oleh industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta informasi dan komunikasi. Lapangan usaha transportasi dan pergudangan serta penyediaan akomodasi dan makan minum, juga mencatat pertumbuhan yang tinggi didorong oleh berlanjutnya peningkatan mobilitas masyarakat dan naiknya kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan Nusantara.

“Secara spasial, pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2022 tercatat tetap kuat di seluruh wilayah Indonesia, meskipun ada sebagian daerah yang melambat. Pertumbuhan ekonomi tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), Kalimantan, Sumatra, dan Jawa,” jelas Erwin.

error: Content is protected !!