Bisnis  

Membangkitkan Semangat UKM Indonesia

Membangkitkan Semangat UKM Indonesia

cnbc-indonesia.com – Membangkitkan Semangat UKM Indonesia — Bergelut dengan para pengusaha kecil, khsusnya UKM (Usaha kecil dan menengah), apalagi sejak memutuskan resign dari perusahaan BUMN, baru kali ini saya mendengar kata-kata tersebut di atas. Kata-kata yang menunjukkan rasa hampir putus asa dan pertanyaan yang tidak bisa dijawab, dan pastinya semua pengusaha di seluruh Indonesia juga mengalami hal yag sama.

Begitu pula dengan saya, meskipun hanya seorang pelaku bisnis offline kecil-kecilan dan penggiat semangat di blog agar teman-teman harus memulai bisnis sejak dini dan memulai berinvestasi, melihat kondisi tersebut, hati saya sedikit terenyuh, bagaimana tidak? Mereka para pengusaha kecil adalah soko guru perekonomian Indonesia yang sebenarnya sangat tahan banting, dan tidak berharap dengan untung banyak. Berharap mendapatkan pendapatan agar bisa hidup dan memberikan sedikit hasil untuk anak istri di rumah saja bagi mereka sudah cukup.

Pandemi Covid-19 telah merubah segalanya semua sektor kehidupan terimbas akibat wabah pandemi ini, bahkan yang paling mengerikan adalah terdampaknya setor bisnis, khususnya UKM (Usaha kecil dan menengah). Yang paling banyak terjadi adalah lesunya transaksi yang menyebabkan turunnya semangat untuk menjalankan proses bisnis dan pada akhirnya akan berpengaruh pada kelangsungan ekonomi nasional.

Sudah menjadi hal yang jamak saat ini, meskipun pandemi sudah mereda, banyak sekali pengusaha besar yang memutuskan dan memilih untuk menutup usahanya, dikarenakan tidak adanya order atau membengkaknya biaya dibanding pendapatan, berbeda dengan sektor UKM yang tetap berjalan, hal ini disebabkan perbedaan orientasi tersebut.

UKM Sebagai Tonggak Keberlangsungan Bisnis dan Ekonomi Indonesia

Fakta dilapangan menunjukkan bahwa UKM adalah salah satu sektor usaha yang sangat kuat dan bertahan, hal ini bisa dilihat saat krisis moneter tahun 1997, meskipun mengalami penurunan dan sedikit terimbas, namun sektor ini tetap bertahan. Namun hal berbeda saat terjadi wabah pandemi Covid-19 ini, terjadi hal berbeda yang menjadikan kita semua harus fokus dan concern pada UKM, khususnya para pelaku usaha UKM dan berbagai kalangan agar ekonomi ini tetap berjalan dan bisa bertahan.

Mengambil informasi dari voaindonesia.com, hasil survey BPS yang dilakukan pada 34.558 pelaku usaha pada kurun waktu 10 sampai 26 Juli 2020, yang melibatkan responden yang terdiri atas 25.226 UKM, 6.821 UBM dan 2.482 usaha pertanian, menunjukkan bawah 84% UKM (Usaha kecil menengah) dan juga 82% UBM (Usaha besar menengah) mengalami penurunan pendapatan saat pandemi, bahkan tidak hanya mengalami penurunan usaha, 10,1% UKM dan 5% UBM diantaranya harus memilih berhenti beroperasional karena terdampak corona. Selain itu, 59,8% UKM dan 49,4% UBM masih tetap beroperasi normal di tengah pandemi, dan hanya sekitar 24% sampai dengan 28% yang mengurangi kapasitas kerjanya.

Berbicara tentang UKM, tentu saja berbicara tentang proses bisnis yang dilakukannya, dan volume usaha yang dilakukan pun juga tidak sebesar yang dibayangkan. Bagi kebanyakan pengusaha UKM, bisa bertahan dan memperoleh hasil, sudah menjadi hal luar biasa, kesabaran dan keyakinan bahwa pandemi ini segera berakhir menjadi modal yang bisa ditanamkan kepada mereka. Untuk itu dibutuhkan sedikit langkah sukses untuk bisa membantu agar usaha yag dijalankannya masih bisa berjalan, khususnya pada pemasaran, yang ujung-ujungnya adalah bisa memberikan eksekusi akhir yaitu penjualan suatu produk.

Semangat dan Langkah Efektif Membangkitkan Usaha Bagi UKM di Indonesia

Sebagai seseorang yang sudah berkecimpung dan masuk dalam dunia UKM hampir 6 tahun ini, banyak sekali pertanyaan yang disampaikan, khususnya untuk membangun dan membangkitkan semangat para pengusaha UKM yang tentunya hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi para pihak yang mengharapkan ekonomi Indonesia bisa kembali bangkit apalagi di tengah pandemi ini.

Untuk itu dibutuhkan pendekatan khusus dalam usaha membangkitkan kembali dunia usaha, khususnya UKM, tentunya dalam pendekatan akan berbeda disetiap pelaku UKM, antara lain:

    Untuk pengusaha baru yang baru membuka bisnis (baru resign dari pekerjaan sebelumnya) dan sudah kenal dunia digital.

    Pengusaha kecil yang belum kenal dunia digital. Para pelaku usaha ini pada intinya belum terlalu mengenal secara mendalam penggunaan teknologi, khususnya dunia digital untuk bisnis. Intinya adalah yang penting dapat untung dan uang, selesai.

    Pengusaha kecil yang mulai kenal dunia digital (hanya media sosial saja). Pada tingkatan ini, mereka akan berusaha mengupayakan agar usaha dan produknya bisa dikenal, meskipun dengan promosi ala kadarnya melalu media sosial yang dimilikinya.

    Pengusaha kecil yang sudah melakukan bisnis offline dan online.

Tentunya pendekatan untuk masing-masing pengusaha tersebut berbeda, dan hal inilah yang membedakan dalam membangkitkan semangat dan motivasi mereka, hal ini disebabkan cara pandang yang berbeda, sehingga langkah paling efektif adalah memberi contoh dengan bertindak langsung, setelah berhasil, mereka akan mengikuti apa yang menjadi harapan kita.

Yang menjadi keyword disini sebenarnya adalah “CARING”, yang merupakan singkatan dari “care” dan “sharing” yang menjadi penentu keberhasilan membangkitkan para pengusaha kecil ini. Tolak ukur keberhasilan konsep “CARING” terletak pada “BUKTI DAN HASIL”. Mengapa bukti dan hasil? Seperti kita ketahui bersama bahwa para pelaku uaha kecil ini orieNtasinya adalah hidup untuk hari ini, yang dikarenakan pendapatannya hanya cukup untuk makan saja, mungkin bisa dikatakan tingkat pendidikan dan pemahaman tentAng proses bisnis belum mumpuni.

Terdapat 3 (tiga) cara yang bisa dilakukan, dalam rangka membangkitkan semangat bagi para pelaku usaha kecil (UKM) agar mulai bangkit dan memiiki motivasi untuk bangkit dari keterpurukan setelah pandemi ini, yaitu:

    Cara Pertama, bisa dilakukan dengan membeli semua produk dilIngkaran bisnis usaha yang saat ini masih berjalan.

    Cara Kedua, bisa dilakukan dengan menjadi seorang perantara atau intemediari bagi produk usaha UKM.

    Cara Ketiga, dengan me-Madukan konsep offline dan online.

1. Membeli produk di lingkaran bisnis usaha yang masih berjalan, bisa dilakukan seperti yang dilakukan warung makan atau tempat kuliner kebanyakan, yang membeli sayur dipasar dari penjual kecil, bahkan banyak bahan yang diambil murni dari nelayan, seperti telur kepting, dan bahan-bahan lainnya.

2. Langkah kedua menjadi sebuah langkah praktis dan efektif yang bisa dilakukan dengan membuat konsep berbasis bisnis toko online, dengan fokus untuk membantu usaha kecil, seperti membangun landing page, dengan mengajak para pelaku bisnis online bekerjasama dengan membangun komitmen antara para penjual (UKM) sebagai suplier dan mereka yang memiliki kemampuan dalam digital marketing, seperti membangun landing page, SEO, membangun website dan lain sebagainya.

Contohnya adalah website dengan menggunakan landing page yang dilakukan oleh POL Megilan (Pasar Online Lamongan) yang beralamatkan di pasarlamongan.com yang diinisiasi oleh Tony Hernalian, seorang blogger yang memiliki konsep memajukan UKM Lamongan.

3. Konsep perpaduan antara offline dan online menjadi sebuah pilihan yang bisa dilakukan, tentunya saat membangun sinergi konsep offline dan online dibutuhkan persiapan yang matang dan terencana, apalagi dibutuhkan infrastruktur yang mendukung, seperti hosting yang bagus yang bisa menyimpan data berupa direktori bisnis.

Ketiga konsep dan langkah pengembangan bisnis UKM tersebut menjadi cara efektif yang bisa dilakukan, namun seyogyanya dilakukan secara online dengan didukung infrastruktur yang kuat. Dalam setiap pengembangan bisnis pasti mengalami tantangan, begitu pula dengan sektor UKM yang lebih fokus pada urusan perut, hal ini menjadi sangat sensitif, oleh karena itu terdapat dua hal yang harus dilakukan saat melakukan pendekatan dengan pelaku bisnis UKM ini, antara lain:

    Memberikan contoh bahwa sistem yang dilakukan menjadi sistem yang bagus yang bisa menghasilkan dan meningkatkan omset dan laba usaha para pelaku UKM tersebut.

    Setelah konsep dan metode yang dilakukan tersebut benar-benar menghasilkan, baru para pelaku UKM ini direngkuh untuk bisa bergabung dalam komunitas bisnis.

    Setelah proses tersebut bisa berjalan, maka diberikan pilihan bagi pelaku UKM, apakah ingin mengelola sendiri bisnis online tersebut atau dilakukan kerjasama yang saling menguntungkan bagi para pihak.

Itu dia sedikit informasi dan ide tentang “Membangkitkan Semangat UKM Indonesia”. Semoga bermanfaat.

    Nanang B Setiawan 25 Januari 2023 07:4314 jam lalu
    Kebangkitan UMKM Indonesia, Bismillah

Kebangkitan UMKM Indonesia, Bismillah

Promo Premium Desktop Read

Promo Premium Desktop Read

Promo Premium Payday Januari

error: Content is protected !!