Bisnis  

MakerDAO Mulai Langkah Pertama Alokasikan 500 Juta DAI ke dalam Obligasi Pemerintah AS & Korporasi

MakerDAO Mulai Langkah Pertama Alokasikan 500 Juta DAI ke dalam Obligasi Pemerintah AS & Korporasi

cnbc-indonesia.com – MakerDAO, penerbit stablecoin DAI, memulai langkah pertama untuk mengalokasikan 500 juta DAI dari cadangan mereka ke dalam ‘US Treasury’, yaitu obligasi jangka pendek yang diterbitkan Pemerintah Amerika Serikat (AS). Selain itu, MakerDAO juga mengalokasikan DAI tersebut pada obligasi korporasi (corporate bond) tingkat investasi.

Para partisipan dalam decentralized autonomous organization (DAO) itu menyetujui transaksi percontohan pada hari Kamis (6/10) setelah melakukan pemungutan suara eksekutif oleh para pemegang native token Maker (MKR).

MakerDAO menjelaskan bahwa langkah tersebut merupakan cara bagi mereka untuk memperkuat neraca proyek itu dengan eksposur terhadap aset tradisional yang likuid dan berisiko rendah.

Menurut Bloomberg, mengalihkan DAI senilai US$500 juta ke fixed-income obligation dinilai merupakan pilihan terbaik bagi investor konvensional selama masa yang bergejolak.

Dengan begitu, langkah ini bertujuan untuk mendiversifikasi neraca MakerDAO, membatasi eksposur ke satu aset, dan memperluas pendapatan. Alokasi DAI juga disebut akan mempromosikan kegunaan aset digital di ruang tradisional yang memperluas pengaruh DAI di luar kripto.

Alokasikan Dana ke Obligasi Pemerintah AS & Obligasi Korporasi

Untuk alokasi ini, MakerDAO telah bermitra dengan perusahaan penasihat aset bernama Monetalis Clydesdale. Perusahaan ini akan bertindak sebagai penasihat aset serta membentuk struktur hukum yang dapat diterima protokol MakerDAO untuk mendapat eksposur ke aset tradisional.

Investasi penuh akan menyusul dalam waktu yang akan datang. Pertama, batas dana yang disebarkan bernilai 1 juta DAI. Jika transaksi percontohan ini berhasil, dan Monetalis dapat menarik 1 juta DAI, hal berikutnya adalah meningkatkannya menjadi 250 juta DAI sampai menjadi 500 juta DAI.

Di sini, MakerDAO bertujuan untuk menginvestasikan 80% dari jumlah yang dialokasikan ke obligasi US Treasury jangka pendek. Sedangkan 20% sisanya akan diinvestasikan ke obligasi korporasi.

“Pemisahan 80-20 antara US Treasury dan corporate bond tetap menjadi pendekatan yang disukai selama proses pemungutan suara. Ini menunjukkan peluang yang terkait dengan langkah tersebut, dan melihat dukungan yang begitu kuat dari komunitas sangat menarik,” kata Nadia Alvarez selaku MakerGrowth.

Alokasi stablecoin bernilai US$500 juta dari Monetelis kemudian akan dibagi rata antara perusahaan manajemen investasi Sygnum Bank dan Baillie Gifford. Ini akan berlangsung dalam dua fase. Fase pertama, Sygnum akan berfungsi sebagai gateway crypto-to-fiat dan membantu mengubah 250 juta DAI menjadi dolar AS, yang kemudian akan didiversifikasi menjadi aset tradisional.

Apakah DAI Termasuk Algorithmic Stablecoin?

Sebagai informasi, MakerDAO diluncurkan pada Agustus 2015 dan membentuk DAI pada Desember 2017 sebagai stablecoin terdesentralisasi yang didukung dengan Ether (ETH) dan jaminan kripto lainnya.

Sebelumnya pada 20 September lalu, Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk membuat kerangka kerja AS terkait stablecoin dikabarkan akan melarang jenis payment token yang tidak didukung oleh aset seperti TerraUSD (UST), yang dikenal sebagai algorithmic stablecoin. Walau begitu, draf RUU ini konon masih dapat berubah.

Menurut sumber yang mengetahui tentang hal ini, penerbit stablecoin non-bank seperti Tether yang menerbitkan stablecoin Tether USD (USDT) akan diawasi oleh regulator perbankan negara bagian dan bank sentral AS (Federal Reserve / The Fed).

Terkait hal ini, lantas muncul pertanyaan apakah DAI termasuk algorithmic stablecoin? Perlu diketahui, algorithmic stablecoin tidak didukung oleh jaminan. Sebagai gantinya, mereka bertujuan untuk mematok token tersebut ke level targetnya, seperti dolar AS, menggunakan algoritma on-chain yang menambah atau mengurangi pasokan untuk mendukung stablecoin itu, maupun membeli atau menjual token pendukung sesuai dengan kondisi market.

Dalam kesempatan sebelum munculnya RUU terkait stablecoin, MakerDAO telah mengklaim bahwa stablecoin yang mereka terbitkan yaitu DAI bukanlah algorithmic stablecoin. Mereka menerangkan bahwa DAI paling baik dicirikan sebagai stablecoin yang terdesentralisasi dan dijaminkan. Klarifikasi ini dibuat setelah banyak pihak yang mengulas DAI masuk dalam kategori algorithmic stablecoin.

MakerDAO menyebut bahwa DAI, yang dipatok “lunak” ke dolar AS, didukung oleh portofolio aset jaminan kripto yang terdiversifikasi. Alih-alih mengandalkan algoritma untuk memengaruhi penawaran dan permintaan, DAI mengandalkansmart contract Ethereum, umpan harga terdesentralisasi, dan komunitas tata kelola dalam mempertahankan pasak lunak dari stablecoin DAI terhadap dolar AS.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

error: Content is protected !!