Bisnis  

Laporan Q3 Ripple: Pasokan XRP Turun Di bawah 50%

cnbc-indonesia.com – Ripple Labs telah menerbitkan laporan kuartal ketiganya dengan banyak kemajuan dalam pengembangan dan adopsi di dalamnya.

Tercatat Sejarah Baru!

Berdasarkan laporan yang diterbitkan pada 27 Oktober 2022, untuk pertama kalinya Ripple mencapai “tonggak sejarah” karena kepemilikan XRP perusahaan telah turun 50% di bawah angka pasokan yang beredar saat ini 50,09 miliar XRP.

“Nilainya di bawah 50%, sehingga menjadi tonggak sejarah besar! Selama 10 tahun, Ripple telah berfokus pada penggunaan XRP & XRPL dalam produk kami untuk kecepatan, keamanan, dan skalabilitasnya untuk pergerakan nilai. Karena semakin banyak pelanggan menggunakan XRP dalam aliran pembayaran mereka, jelas ada utilitas nyata di sini.”

Sebelumya, Ripple telah menghadapi beberapa kritikan yang mempertanyakan tentang kepemilikan XRP perusahaan lebih besar. Namun, di dalam laporan kuartal ketiga, perusahaan memberikan klarifikasi bahwa kepemilikan XRP terus menurun yang merujuk dari mekanisme konsensus XRPL.

“Kritik telah menunjuk kepemilikan XRP perusahaan sebagai indikator bahwa XRP Ledger dikendalikan oleh Ripple. Ini tidak benar. XRP Ledger (XRPL) menggunakan Federated Byzantine Consensus untuk memvalidasi transaksi, menambahkan fitur baru dan mengamankan jaringan, yang berarti bahwa setiap node validator mendapat satu suara terlepas dari berapa banyak XRP yang mereka miliki,” dalam keterangan Ripple, dilansir dari Bitcoinist.

Di samping itu, Ripple saat ini hanya mengoperasikan 4 dari lebih dari 130 node validasi pada XRPL, menandai penurunan dramatis dari beberapa tahun sebelumnya.

Ripple juga mengungkapkan dalam laporan bahwa total penjualan bersihnya (hasil dari penjualan dikurangi pembelian) XRP untuk Q3 turun menjadi $310,68 juta dibandingkan dengan $408,9 juta di Q2.

Sementara pasar kripto saat ini menghentikan tren naiknya, XRP berhasil bertahan di atas rata-rata pergerakan 200 hari.

XRP berhasil bertahan di atas MA 200 hari. Sumber: TradingView

Isi Laporan Ripple Lainnya

Tidak kalah menarik adalah statistik penggunaan RippleNet dan bisnis On-Demand Liquidity (ODL) yang dipasok Ripple kepada mitranya. Penggunaan kedua produk telah meningkat secara signifikan, yang berdampak langsung pada omset XRP .

Jadi, menurut data, jumlah transaksi ODL meningkat 130% dari kuartal ke kuartal, dan pangsa mereka dalam total omset XRP mencapai 25%. Pertumbuhan ekstensif tersebut terutama disebabkan oleh perluasan bisnis Ripple yang secara aktif mengembangkan jaringan mitranya yang kini beroperasi di 20 negara.