Jaga Stabilisasi Harga, Operasi Pasar Bulog Gelontorkan 205 Ribu Ton Beras Selama Agustus

Jaga Stabilisasi Harga, Operasi Pasar Bulog Gelontorkan 205 Ribu Ton Beras Selama Agustus

Kepala Badan Pangan Nasional atau NFS Arief Prasetyo Adi saat mengecek ketersediaan dan harga beras di Pasar Palmerah, Jakarta, Selasa (30/8). Foto: Dokumentasi Badan Pangan Nasional

jpnn.com, JAKARTA – Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) memastikan stabilisasi harga bahan pokok beras melalui operasi pasar yang dilaksanakan Agustus ini di seluruh Indonesia berjalan lancar, dengan realisasi penyaluran sebanyak 205 ribu ton.

“Berdasarkan pantauan kami yang terus dilakukan di tengah situasi saat ini, harga beras cukup stabil karena Bulog melakukan operasi pasar sepanjang tahun,” kata Kepala NFA Arief Prasetyo Adi merespon perihal stabilisasi harga kebutuhan pokok saat ini, di mana sebelumnya sempat muncul isu kenaikan harga beras akibat kelangkaan bahan pangan pokok tersebut di Jakarta, Selasa (31/8).

Arief mengatakan penanganan soal harga dan ketersedian beras dengan segera ditangani Bulog lewat distribusi yang cepat dari gudang-gudang Bulog.

Perusahaan milik negara tersebut juga menjamin kecukupan pangan pokok bisa bertahan hingga akhir tahun dengan stok beras yang dikuasai Bulog sebesar satu juta ton yang tersebar merata di seluruh Indonesia.

“Stablisasi harga adalah tugas dari pemerintah, maka kami akan habis-habisan melaksanakan amanah tersebut tanpa ada unsur kepentingan apa pun kecuali kepentingan rakyat, terlebih ditengah situasi seperti sekarang,” kata Arief.

Dia menambahkan dirinya sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran untuk menyiapkan stok komoditas pangan yang ada untuk bisa selalu tersedia di masyarakat, terutama di tengah kondisi merebaknya isu krisis pangan akibat dinamika global saat ini.

“Badan Pangan Nasional menjamin kebutuhan pangan yang tersimpan saat ini di seluruh Indonesia selalu tersedia di masyarakat dan kami akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersedian pangan tersebut,” kata Arief.

Lebih lanjut, Arief mengatakan upaya menjamin ketersediaan beras ini sejalan dengan apa yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo yang mengatakan bahwa meskipun stok beras sudah aman, Indonesia harus tetap hati-hati karena saat ini beberapa negara menghadapi kesulitan pangan. Hal itu yang membuat Indonesia belum berani memenuhi permintaan luar negeri dan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dalam negeri.

Badan Pangan Nasional memastikan stabilisasi harga bahan pokok beras melalui operasi pasar yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News


Artikel ini bersumber dari www.jpnn.com.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!