Bisnis  

Harga Solana (SOL) Kehilangan Momentumnya, tapi Apakah Tren yang Lebih Parah Menanti?

Harga Solana (SOL) Kehilangan Momentumnya, tapi Apakah Tren yang Lebih Parah Menanti?

cnbc-indonesia.com – Harga Solana (SOL) terpantau baru saja mengalami deviasi (meyimpang) di atas area resistance jangka pendeknya. Kondisi ini menjadi pertanda bahwa penurunan menuju titik terendahnya yang baru akan segera terjadi.

Tepatnya pada 26 Februari, jaringan Solana lagi-lagi mengalami masalah teknis yang belum terselesaikan. Akibatnya, musibah itu membuat para pengguna tidak dapat menyelesaikan transaksi di mainnet tersebut. Kejadian ini berlangsung selama 24 jam. Untung saja, jaringannya sekarang sudah bisa kembali beroperasi sepenuhnya.

Solana (SOL) Gagal Breakout

Harga Solana (SOL) sendiri tercatat telah mengalami penurunan di bawah garis descending resistance sejak Agustus 2022 lalu. Belum lama ini, garis tersebut menolak SOL pada 20 Februari (ikon merah). Sejak itu pula, harga SOL akhirnya terus anjlok dan kian mendekati area support horizontal US$20 yang sudah terbentuk sejak 14 Januari.

Sementara itu, pembacaan indikator RSI harian SOL memberi indikasi bahwa angkanya sudah turun di bawah 50, dan ini merupakan sinyal tren bearish. Oleh karena itu, jika harga SOL mengalami breakdown dari area support US$21,50, maka harganya berpeluang ambrol ke level retracement support Fib terdekat di angka US$17,50.

Namun sebaliknya, apabila justru terjadi breakout dari garis descending resistance, proyeksi bearish ini akan batal. Dalam skenario ini, harga SOL berpotensi untuk melesat naik ke area resistance berikutnya di level US$36.

Harganya Bergerak di Atas Kisaran Tinggi

Analisis teknikal dari grafik enam jam SOL menggambarkan prospek yang bearish. Harganya telah bergerak menyimpang di atas area resistance US$26 (ikon merah) sebelum akhirnya anjlok di bawahnya. Lokasi terjadinya deviasi tersebut juga berimpit dengan lokasi terjadinya penolakan dari garis descending resistance.

Biasanya, pergerakan deviasi semacam ini bakal diikuti oleh serangkaian aksi penurunan. Akibatnya, hal tersebut mengindikasikan bahwa kemungkinan akan ada breakdown dari area support terdekat di US$21,50. Dalam skenario ini, SOL mungkin akan ambruk ke level retracement support Fib 0,5. Jika benar terjadi, maka level ini akan menjadi harga terendah Solana sejak awal Januari.

Selain itu, karena area US$26 juga berimpitan dengan garis descending resistance-nya, kehadiran aksi breakout di atasnya akan membatalkan hipotesis bearish ini. Sebaliknya, kondisi tersebut akan menunjukkan bahwa trennya berubah menjadi bullish.

Jadi, prediksi harga Solana yang paling mungkin terjadi yaitu adanya aksi penurunan ke level retracement support Fib 0,5 di level US$17,60. Baru setelah aksi turun tersebut rampung, Solana bisa melanjutkan aksi kenaikan harganya.

Tapi, di sisi lain, apabila terjadi breakout dari garis descending resistance jangka panjangnya, maka bearish ini menjadi tidak valid. Dan dalam skenario ini, harga SOL berpotensi melesat naik ke level US$37.

Bagaimana pendapat Anda tentang analisis harga Solana (SOL) ke depannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

error: Content is protected !!