Bisnis  

Gula Semut dapat Meningkatkan Pendapatan Petani Gula Aren

Gula Semut dapat Meningkatkan Pendapatan Petani Gula Aren

cnbc-indonesia.com – Hidup sehat berumur panjang adalah dambaan setiap insan.oleh karena itu berbagai usaha dan upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai keinginan tersebut. misalnya dengan dengan mengatur pola makan dan dan memilih jenis makanan yang sehat untuk dikonsumsi. Seiring dengan berkembang nya waktu, tehnologi semakin canggih dan pengetahuan semakin berkembang terutama pada bidang kesehatan maka semakin banyak orang yang ingin hidup sehat dengan cara mengkonsumsi makanan yang sehat yang tidak tersentuh oleh Bahan Kimia. Namun Makanan yang sehat dan menyehatkan terkadang harus di peroleh dengan harga yang mahal terkadang tak dapat dijangkau oleh kalangan bawah.

Salah satu Solusi untuk hidup sehat dengan memanfaatkan sumberdaya alam yang ada disekitar kita harga yang murah dan kaya manfaat. bahan Makanan yang sehat dengan harga yang terjangkau adalah penggunaan bahan makanan yang berasal dari alam terutama dari kawasan hutan yang sebahagian besar beasal dari tumbuahan yang tumbuh secara alami. Salah satu bahan makanan yang berasal dari hasil hutan yang merupakan kebutuhan sehari hari adalah Gula Aren, penggunaan gula aren pada bahan makanan seperti pemanis Kue dan pemanis Kopi dan sebagai bahan tambahan pada bumbu masakan .

Sebagai Pemanis makanan Gula aren menjadi pilihan. Gula Aren terbuat dari air nira yang berasal dari Pohon aren yang tumbuh secara alami dalam kawasan hutan tanpa pemupukan dan tanpa pestisida, menyebabkan permintaan semakin meningkat. Gula aren adalah gula yang berasal dari nira pohon aren, Nira adalah cairan manis yang hanya bisa didapatkan dari proses sadapan batang tanaman atau tandan bunga tumbuhan aren, Gula aren biasanya dibuat dalam bentuk gula cetak atau gula batok. oleh masyarakat sekitar hutan dan merupakan mata pencahariannya.

Pembuatan Gula aren sudah dilakukan sejak lama dan merupakan kegiatan turun temurun dan masih bersifat trdisionil. Gula aren yang berbentuk Batok/ cetak biasanya dibuat oleh petani dalam jumlah yang banyak dan langsung dipasarkan apalagi menjelang musim kemarau biasanya produksi gula aren berlebihan dan Petani terpaksa menjual murah Karena Gula aren tidak dapat bertahan lama dan terkadang hasil yang diperoleh tidak sebanding dengan Nilai Produksi yang dikeluarkan termasuk tenaga kerja digunakan Oleh sebab itu Perlu kiranya memberikan inovasi baru bagi petani Gula Aren memberikan Solusi tentang cara memproduksi gula aren yang dapat bertahan lama dan mempunyai nilai jual yang tinggi sehingga menguntungkan petani dan dapat meningkatkan pendapatan petani.

Salah satu cara untuk meningkatkan Kualitas dan nilai jual Gula aren adalah dengan cara merubah bentuk produk Gula aren yaitu dari bentuk gula cetak menjadi gula Semut atau merah yang berbentuk serbuk dan sering pula disebut sebagai gula kristal biasa juga disebut dengan Palm Sugar Karena berasal dari keluarga Palmae. Dinamakan Gula semut karena bentuk gula ini mirip dengan rumah semut yang bersarang ditanah. Dikalangan Petani pembuat gula aren Khususnya dikabupaten Barru Gula semut masih kurang begitu Familiar. Namun sedikit demi sedikit diperkenalkan kepada Petani gula aren tentang beberapa keuntungan dan kelebihan apabila Gula Aren dibuat dalam bentuk Gula semut.

Pembuatan Gula aren Dalam bentuk cetak maupun dalam bentuk gula semut proses pemasakannya air Nira hingga menjadi gula aren memerlukan waktu sekitar 3-4 Jam tergantung banyaknya Nira yang dimasak, namun untuk Gula cetak dalam proses mencetak tidak terlalu memmbutuhkan waktudan tenaga untuk mencetak dan lansung siap dijual, Sedangkan untuk proses pembuatan gula semut perlu sedikit tambahan waktudan tenaga untuk mnggerus Gula sehingga terbentuk Gula semut.

Adapun cara Pembuatan Gula semut adalah sama dengan proses pembuatan Gula merah batok Nira dimasukkan dalam wajan dengan menggunakan saringan agar kotoran tidak ikut saat dipanaskan dan segera direbus setelah diambil dari pohon aren karena Nira mudah sekali terfermentasi. saat Proses Memasak Nira diaduk terus sampai mendidih, jika muncul Buih saat dimasak hendaknya Buih dibuang agar hasil gula aren tidak terlalu gelap lebih kering dan tahan lama. Setelah Nira kental mengkristal dilakukan pengujian dengan cara memasukkan satu tetes dalam air dingin apabila sudah agak mengeras dan gemercing dalam air pengujian maka wajan diangkat dan dilakukan pengadukan lebih cepat dan apabila sudah agak kering dan berubah warnah menjadi cerah segera digerus dengan menggunakan alat penggerus biasanya terbuat dari tempurung Kelapa. Apabila gula semut sudah jadi diayak dan kemudian dijemur dibawah sinar matahari atau dioven untuk mengurangi kadar air.

Membuat Gula semut jauh lebih menguntungkan dibanding dengan gula cetak biasa atau gula Batok, untuk 30 liter air Nira dimasak dalam waktu kurang lebih 3 Jam dapat menghasilkan gula batok sebanyak 15 Biji setara dengan 5 kg jika harga gula batok Rp 25 000/ Kg maka akan didapatkan harga jual sebanyak Rp 125. 000.- Sedangkan apabila dijadikan gula semut dengan 30 liter air Nira dapat menghasilkan 5 kg Gula semut dijual dengan harga Rp 50.000 /Kg maka akan didapatkan harga jual senilai Rp 250.000,-

Dengan Membuat Gula semut akan lebih menguntungkan petani pembuat gula aren dibanding dengan gula cetak biasa. Dengan membuat gula semut dapat memperoleh pendapatan 2 kali lipat dari hasil pembuatan gula cetak. Gula semut dapat dikatakan sebagai gula organik karena pembuatan hanya melalui proses pemanasan saja tampa menggunakan bahan kimia.

error: Content is protected !!