cnbc-indonesia.com – CEO Twitter Elon Musk berujar bahwa perusahaannya memiliki kesempatan untuk memiliki arus kas positif pada kuartal berikutnya karena biaya telah dipotong dan pengguna meningkat.
Dalam sebuah konferensi investor yang disiarkan di web, Musk mengaku cukup mengejutkan betapa buruknya Twitter berhasil menghasilkan uang dari layanan perpesanannya.
Perusahaan telah memotong biaya secara tajam, termasuk PHK, di bawah Musk, yang menawarkan target positif arus kas saat dia menggambarkan upaya untuk memangkas pengeluaran, atau pembakaran uang tunai.
Melansir New York Post di Jakarta, Rabu (8/3/23) Twitter telah ditandai dengan kekacauan dan ketidakpastian sejak miliarder, yang juga CEO pembuat mobil listrik Tesla, mengakuisisi Twitter senilai USD44 miliar (Rp679 triliun) pada bulan Oktober.
Meski demikian, pada hari Senin, Twitter mengalami bug yang mencegah ribuan pengguna mengakses tautan, pemadaman besar keenam sejak awal tahun, menurut kelompok pengawas internet NetBlocks.
Musk berujar bahwa itu merupakan perubahan kecil untuk 1% pengguna yang akhirnya menjadi “bencana” untuk semua. Dia menambahkan bahwa para insinyur pada umumnya melakukan banyak pembersihan kode perangkat lunak Twitter.
Kekhawatiran atas stabilitas Twitter telah meluas sejak pengambilalihan oleh Musk. Di antara eksodus massal tersebut terdapat banyak insinyur yang bertanggung jawab untuk memperbaiki dan mencegah pemadaman layanan, kata sumber kepada Reuters.
Beberapa pengiklan juga telah meninggalkan Twitter karena ketidakpastian tentang bagaimana Musk akan melakukan moderasi konten, mengingat ia mengklaim kebebasan berbicara.
Twitter kini memiliki 253 juta pengguna aktif harian yang “dapat dimonetisasi”. Pengeluaran iklan oleh 30 pengiklan teratas Twitter turun 42% pada gabungan November dan Desember, menurut perkiraan dari Pathmatics oleh Sensor Tower.
