Bisnis  

Dukung Elon Musk, Binance Investasi $500 Juta ke Twitter

cnbc-indonesia.com – Binance, pertukaran crypto terbesar di dunia pada Jumat (28/10) mengkonfirmasi partisipasinya sebagai investor ekuitas dalam pengambilalihan Twitter yang dibeli Elon Musk senilai $44 miliar.

“Kami senang dapat membantu Elon mewujudkan visi baru untuk Twitter. Kami bertujuan untuk memainkan peran dalam menyatukan media sosial dan Web3 untuk memperluas penggunaan dan adopsi teknologi crypto dan blockchain, ”kata CEO Binance Changpeng ‘CZ’ Zhao dalam sebuah pernyataan email ke Decrypt.

Awal pekan ini, CZ mengkonfirmasi Binance akan menepati janji untuk memberikan dana $500 juta terhadap tawaran Musk yang membeli Twitter.

CZ menekankan bahwa kesepakatan itu akan menghadirkan kesempatan untuk membantu menjembatani media sosial dan berita ke Web3. Zhao pun mengonfirmasi Twitter pada Kamis malam jika Binance telah mentransfer jumlah tersebut sebagai bagian dari kesepakatan.

Binance pertama kali mengungkapkan rencana untuk mendukung akuisisi Musk atas Twitter dalam pengajuan SEC pada Mei tahun ini, dengan CEO bursa menggambarkan langkah tersebut sebagai “kontribusi kecil untuk tujuan tersebut” pada saat itu.

Pemodal utama yang membantu Tesla dan kepala SpaceX mendanai kesepakatan itu termasuk Morgan Stanley, Bank of America, dan Barclays, masing-masing melakukan setidaknya $2,5 miliar dalam pembiayaan utang untuk kesepakatan itu, menurut Forbes.

Investor ekuitas lain yang berpartisipasi dalam akuisisi termasuk Sequoia Capital, Qatar Investment Authority, dan Fidelity Management & Research, di antara banyak lainnya, per CNBC. Hingga artikel ini dirilis belum ada keterangan lanjutan dari pihak Twitter.

Gebrakan Awal Elon Musk Setelah Akuisisi Twitter

Sementara itu setelah menyelesaikan akuisisi pada Kamis malam waktu setempat, Musk pun mempublikasi tweet pertamanya sebagai pemilik twitter dengan kata-kata ‘Burung itu dibebaskan’.

Musk juga menunjukan langkahnya dalam menjalankan Twitter dengan melakukan pemecatan pada eksekutif Twitter seperti, EO Twitter Parag Agrawal, kepala keuangan Ned Segal, dan pengacara top Vijaya Gadde, yang memainkan peran kunci dalam keputusan untuk melarang akun Twitter mantan presiden Donald Trump pada Januari 2021.

Sementara ini dikutip dari Bloomberg, Musk kan mengambil alih sebagai CEO, langkah selanjutnya dilaporkan akan memulihkan pengguna Twitter yang telah diberikan larangan seumur hidup dari platform, termasuk Trump.