Bisnis  

Diproyeksikan Pasokan Perkantoran Tahun 2023 Capai 155 Ribu Meter Persegi

cnbc-indonesia.com – JAKARTA, Investor.id – Laporan MarketBeat Cushman & Wakefield menyebutkan bahwa, tahun 2023 bakal ada tambahan pasokan ruang perkantoran baru sebesar 155 ribu meter persegi (m2). Semuanya akan berada di kelas Grade-A dan terletak di sepanjang Jalan Jendral Sudirman.

“Total pasokan yang direncanakan akan memasuki pasar pada tahun 2023 diproyeksikan sekitar 155.000 m2. Semuanya akan berada di kelas Grade-A dan terletak di sepanjang Jalan Jendral Sudirman,” ungkap Director Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia Arief Rahardjo, dalam keterangan tertulisnya baru baru ini.

Sementara sepanjang tahun 2022 total ruang perkantoran di Kawasan CBD (Central Business District) Jakarta mencapai 7,2 juta meter persegi, setelah ada tambahan dua proyek baru selama kuartal empat tahun 2022, yaitu The Autograph Tower (93.000 m2) di Sudirman dan Rajawali Place (42.350 m2) di Kuningan.

Arief mengatakan, meskipun kegiatan transaksi lebih lambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, jumlah penyerapan bersih capai 12.700 m2 masih terlihat positif di keseluruhan pasar perkantoran CBD selama kuartal empat tahun 2022, sehingga total penyerapan selama setahun penuh 2022 menjadi 121.400 m2.

Tingkat penyerapan bersih tahunan ini menunjukkan pertanda baik pemulihan pasar pasca era pandemi (2020 – 2021). Mayoritas penyerapan bersih terjadi di perkantoran grade A, berbeda dengan perkantoran grade B dan C yang masih mengalami penurunan tingkat penyerapan selama tahun 2022. “Pada akhir Desember 2022, tingkat hunian rata-rata pasar perkantoran CBD meningkat sebesar 1,0 % YoY menjadi 71,4%,” kata Arief.

Sewa Tertekan

Arief menjelaskan, meskipun tren penyerapan bersih terus berlanjut dan peningkatan hunian secara keseluruhan, sewa tetap berada di bawah tekanan karena ketatnya persaingan di “pasar berkembang.”

Beberapa pemilik tanah terus menawarkan potongan harga sewa dalam jumlah besar dari tarif yang dipublikasikan untuk menarik penyewa baru ke gedung mereka. Pada akhir Desember 2022, rata-rata sewa dasar dalam rupiah mencapai Rp159.800/m2/bln, turun 8,7% YoY. Dalam dollar AS, sewa dasar turun lebih besar lagi sebesar 16,4% karena melemahnya Rupiah terhadap dollar AS (sebesar -8,3 YoY). Sementara itu, service charge meningkat 2,2% YoY dan berada di Rp91.450/m2/bulan.

Perbaikan tren baik dalam tingkat penyerapan maupun hunian diperkirakan akan melambat pada tahun 2023 karena penyewa akan berada dalam ‘mode waspada’ dan menunda keputusan besar terkait relokasi atau perluasan kantor mereka mengantisipasi prediksi resesi ekonomi global dalam waktu dekat. Beberapa penyewa bahkan terlihat mempersiapkan pengurangan ruang kantor mulai semester pertama 2023.

“Harga sewa akan tetap berada di bawah tekanan karena tingkat kekosongan diperkirakan akan meningkat lagi dengan selesainya proyek kantor besar di kawasan CBD Jakarta pada tahun 2023, yang mungkin tidak akan diikuti oleh tingkat permintaan yang sama dalam rentang waktu yang sama,” katanya.