Bisnis  

Dimanfaatkan Peretas, Tornado Cash Dilarang Beroperasi di AS

cnbc-indonesia.com – — Layanan pencampuran kripto, Tornado Cash, resmi masuk daftar hitam dan dilarang beroperasi di Amerika Serikat (AS). Larangan itu dikeluarkan oleh Office of Foreign Assets Control (OFAC), lembaga yang mengawasi pelanggaran aset asing.

Seluruh warga negara dan perusahaan di AS dilarang berinteraksi dengan Tornado Cash dan 44 alamat wallet Ethereum dan USDC yang terkoneksi dengan protokol itu. Jika ada yang melanggar, maka akan dihadapkan dengan denda $50.000 hingga $10.000.000 dan hukuman 10 sampai 30 tahun penjara.

Tornado Cash selalu dimanfaatkan oleh Lazarus Group, kelompok peretas Korea Utara, untuk menghilangkan jejak pencurian kripto yang mereka lakukan. Salah satu peretasan terbesarnya menargetkan Ronin Bridge dari Axie Infinity pada Maret lalu, yang menyebabkan kerugian hingga $625 juta.

Blockchain analisis menunjukkan, kripto senilai puluhan juta dolar yang dicuri dari Ronin Bridge mengalir ke Tornado Cash.

“Tornado Cash telah menjadi layanan pencampur (kripto) yang banyak dimanfaatkan oleh penjahat siber yang ingin mencuci hasil pencurian mereka, dan membantu menghilangkan ke jejak transfernya,” ujar seorang pejabat senior Kementerian Keuangan AS, dikutip Coindesk.

“Sejak didirikan pada 2019, Tornado Cash dilaporkan telah melakukan pencucian uang virtual senilai lebih dari $7 miliar,” katanya.

Menurut data dari perusahaan analitik blockchain, Nansen, deposit ether (ETH) di Tornado Cash melonjak setelah Ronin diretas. Sebanyak 167.400 ETH, atau sekitar 18% dari jumlah total ETH yang mengalir ke Tornado Cash dalam beberapa bulan terakhir berasal dari peretasan Ronin.

Hasil dari peretasan Horizon Bridge senilai $100 juta dan dari Wormhole senilai $375 juta juga telah dicuci melalui Tornado Cash. Bahkan hasil dari peretasan Nomad Bridge senilai $200 juta bulan ini ikut dipindahkan melalui layanan tersebut.

Jumlah rata-rata ETH yang disimpan di Tornado Cash melampaui 220.000 pada periode Mei dan Juni 2022 atau senilai $220 miliar hingga $660 miliar.

Kementerian Keuangan AS mengambil langkah serupa terhadap layanan pencampur kripto, Blender.io, pada Mei lalu. Menurut OFAC, platform tersebut diduga memproses kripto senilai $20,5 juta yang dicuri dari Ronin Bridge.

“Kemenkeu akan terus secara agresif menindak layanan pencampur kripto yang membantu peretas mencuci uang virtual yang mereka curi,” ujar Wakil Menteri Keuangan AS untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, Brian Nelson, dikutip Cointelegraph.