Bisnis  

Deretan Konglomerat Pemilik Taman Rekreasi Terbesar di Indonesia

Deretan Konglomerat Pemilik Taman Rekreasi Terbesar di Indonesia

cnbc-indonesia.com – JAKARTA – Berbisnis taman rekreasi memang sangat menarik. Hal ini dikarenakan taman rekreasi selalu diminati oleh pengunjung untuk sekadar melepas penat, berlibur atau bahkan dijadikan tujuan wisata gathering perusahaan.

Alhasil, dengan tingginya permintaan, membuat peluang ini dimanfaatkan oleh sebagian konglomerat untuk membangun fasilitas wisata lengkap dan indah guna menjajal keuntungan.

Lantas, siapa saja deretan konglomerat pemilik taman rekreasi ternama di Indonesia? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.

1. Keluarga Ciputra, Ancol dan Dufan

Melansir dari Badan Pemeriksa RI, Dunia Fantasi dan kawasan Ancol dimiliki oleh PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA), di mana itu merupakan perusahaan patungan yang didirikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Ciputra Group melalui PT Pembangunan Jaya.

PT Pembangunan Jaya yang merupakan perusahaan milik Ciputra didirikan pada tanggal 3 September 1961, sebagai tindak lanjut amanah Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno kepada Gubernur Jakarta saat itu, Soemarno, untuk melakukan revitalisasi kota Jakarta.

Situs resmi PT Pembangunan Jaya juga mencatat bahwa visi para pendiri waktu itu adalah melakukan bisnis yang berupa public-private partnership.

Adapun, kekayaan Keluarga Ciputra berdasarkan Forbes mencapai US$1,1 miliar atau setara dengan Rp16,3 triliun

2. Sugianto Kusuma, Kawasan PIK

Belakangan ini, Kawasan elit PIK tengah ramai diperbincangkan di media sosial, karena dinilai memiliki beberapa spot rekreasi yang menarik, mulai dari wisata alam, taman bermain, tempat kuliner sampai pusat perbelanjaan mewah.

Adapun, Sugianto Kusuma adalah sosok pendiri dari banyaknya destinasi, mulai dari Pantjoran PIK, Cove at Batavia, hingga Ruko La Riviera ala Amsterdam dan masih banyak lagi

Sugianto Kusuma sendiri adalah pemilik dari perusahaan properti Agung Sedayu Group. Di Agung Sedayu Group, secara masif dia mengembangkan proyek perumahan, pertokoan, apartemen, dan kawasan niaga hingga kawasan industri, yakni Sedayu Square, Green Sedayu Biz Park Cakung, dan Green Sedayu Biz Park Daan Mogot.

3. Chairul Tanjung, Trans Studio

Chairul Tanjung adalah pemilik dari Trans Studio, jaringan taman bermain di dalam ruangan (Indoor Theme Park) terbesar di Indonesia yang dikelola oleh CT Corp yang hadir di beberapa daerah seperti, Bandung, Makassar dan Semarang.

Chairul Tanjung sendiri terkenal akan bisnisnya yang beragam, mulai dari bank, hypermarket, hingga menguasai beragam franchise internasional, seperti Wendy’s di Versace, Mango dan Jimmy Choo. Adapun, kekayaannya mencapai US$5,2 miliar atau setara dengan Rp77,4 triliun.

4. Bakrie Group, Jungle Land Adventure Theme Park

Melalui PT Bakrieland Development Tbk, Jungle Land hadir sebagai wahana hiburan yang terletak di Kawasan Sentul Nirwana, Sentul City Bogor, Jungle Land Adventure Theme Park memiliki luas area 35 Hektar dan merupakan taman rekreasi tematik terbesar di Indonesia.

Bakrie Group atau Kelompok Usaha Bakrie adalah sebuah perusahaan konglomerat yang didirikan oleh Achmad Bakrie pada tahun 1942. Perusahaan bergerak di banyak bidang, termasuk, pertambangan, MIGAS, properti, infrastruktur, media, dan telekomunikasi.

5. Keluarga Manansang, Taman Safari Indonesia

Bermula dari sang Ayah, Hadi Manansang yang merupakan pemain akrobat keliling yang juga pecinta satwa merintis bisnis kebun binatang. Bersama ketiga putranya, Jansen Manansang, Frans Manansang dan Tony Sumampu mereka merintis pada tahun 1970.

Saat ini, Taman Safari Indonesia telah berkembang dengan membuat unit-unit lain, seperti Taman Safari Indonesia II di Pringen, Jawa Timur, Bali Safari & Marine Park di Gianyar, Batang Dolphin Center dan Jakarta Aquarium.

6. Mamiek Soeharto, Taman Buah Mekarsari

Siti Hutami Endang Adiningsih yang biasa disapa Mamiek Soeharto adalah pendiri dari taman rekreasi di Bogor, yaitu Taman Buah Mekarsari. Melansir dari situs resminya, taman yang punya luas sekitar 264 hektar menjadi salah satu pusat pelestarian keanekaragaman hayati buah-buahan tropika sekaligus merupakan tempat penelitian budidaya (agronomi), pemuliaan (breeding) dan perbanyakan bibit unggul untuk kemudian disebarluaskan kepada petani dan masyarakat umum.

error: Content is protected !!