Bisnis  

Bloomberg: Kebijakan Kripto Hong Kong ‘Disokong’ Beijing

Bloomberg: Kebijakan Kripto Hong Kong ‘Disokong’ Beijing

cnbc-indonesia.com – — Kebijakan ramah kripto yang mulai diperlihatkan Hong Kong disebut mendapat sokongan halus dari pemerintah China daratan di Beijing. Sokongan ini ditafsirkan dari tindak-tanduk para pejabat pemerintahan China yang dinilai ramah terhadap inisiatif kripto Hong Kong.

Laporan Bloomberg pada 20 Februari 2023 menyebutkan, pejabat utusan pemerintah China sering menjadi tamu dalam pertemuan kripto yang ada di Hong Kong. Sikap para pejabat tersebut dinilai ramah oleh pihak Hong Kong.

Keramah-tamahan pejabat China ini ditafsirkan oleh sejumlah pelaku industri yang menilai hal tersebut sebagai bentuk dukungan Beijing kepada Hong Kong untuk menjadi episentrum kripto global. Ide itu bisa saja mendapat dukungan selama Hong Kong tidak melenceng dari ‘Satu Negara, Dua Sistem’.

“Selama seseorang tidak melanggar batasan, untuk tidak mengancam stabilitas keuangan di China, Hong Kong bebas untuk mengeksplorasi pengejarannya sendiri di bawah ‘Satu Negara, Dua Sistem,’” kata anggota Kongres Rakyat Nasional China, Nick Chan.

Kripto di Hong Kong Legal?

Hong Kong belakangan ini sedang menjadi sorotan di kalangan pelaku industri kripto. Pasalnya, wilayah yang secara administratif merupakan bagian dari China ini mulai membuka diri terhadap industri kripto.

Baru-baru ini, Securities and Futures Commission (SFC) Hong Kong mengusulkan untuk melegalkan perdagangan kripto bagi investor ritel alias eceran secara langsung. Sebelumnya, regulasi Hong Kong hanya membolehkan investasi kripto bagi investor institusional. Publik Hong Kong yang bermodal cekak dibatasi hanya bisa mengakses produk kripto secara tidak langsung melalui futures exchange-traded fund (ETF) berlisensi.

Regulasi terkait rencana pelegalan investor ritel ini akan diberlakukan mulai Juni 2023. Regulator juga mengumumkan semua platform kripto yang beroperasi di Hong Kong harus mendapat lisensi SFC maksimal pada Juni 2024. Bila tidak digubris, SFC tidak akan ragu untuk mengambil tindakan penegakan.

Pada 13 Februari lalu, Bloomberg melaporkan bank raksasa milik pemerintah Singapura, DBS, berencana membuka layanan trading kripto bagi kliennya di Hong Kong. Pada Desember 2022, anggota parlemen Hong Kong menyetujui undang-undang untuk menetapkan kerangka kerja lisensi bagi perusahaan yang menawarkan layanan aset virtual.

Hong Kong Bakal Legalkan Trading Kripto

In “aset kripto”

DBS Bakal Buka Layanan Trading Kripto di Hong Kong

In “Blockchain”

Harga ‘Koin China’ Terbang di Tengah Pengetatan Regulasi Kripto AS

In “aset kripto”

error: Content is protected !!