Bisnis  

Awal Ramadan Pasar Kawak Sepi Pengunjung

Awal Ramadan Pasar Kawak Sepi Pengunjung

cnbc-indonesia.com – Setelah beres semua pekerjaan rumah, saya ke pasar Kawak diantar suami. Suami heran, katanya kenapa harus ke pasar kan sudah pesan ayam panggang kampung ke UMKM yang ada di desa.

Namanya emak-emak selalu ada yang kurang.

“Sayurannya belum, daging, ikan juga belum,” sanggah saya.

“Ko jadi boros awal Ramadan? Jangan gitu, Mah!” Suami kembali ngeles.

Saya menjelaskan jika ke pasar akan membeli daging untuk bekal anak cewek saat kembali ke Surabaya.

Sejak anak cewek kuliah di Surabaya, setiap dia pulang ke Madiun, saya membuatkan dia rendang, ayam ungkeb, sambel terasi. Itu untuk penghematan biaya makan anak juga menjaga asupan proteinnya selama ngekos.

Setelah dijelaskan, suami baru mengerti tujuan saya ke pasar, bukan sekadar menumpuk makanan untuk makan sahur dan buka selama puasa.

Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Kawak

Saya biasa belanja kebutuhan makanan ke pasar Kawak Madiun selain ke warung dekat rumah. Kata sebagian orang, harga panganan di Pasar Kawak lebih mahal dari pasar tradisional lainnya.

Kalau menurut saya sama saja. Kalaupun ada barang yang mahal, itu sesuai dengan kualitasnya.

Saya suka belanja di pasar Kawak karena ada sayuran yang dijual sama seperti di pasar Majalengka, seperti leunca, oncom, labu kecil, buncis kecil.

Selama belanja di pasar, saya tidak pernah tawar menawar karena pedagang langganan tidak memberi harga yang lebih.

Ada lima kios di pasar Kawak yang menjadi langganan, daging sapi, daging ayam, ikan laut, sayuran dan jajanan pasar.

Dari lima pedagang yang paling akrab adalah pedagang ikan laut, jajan pasar dan sayuran.

Harga daging sapi bagus di pasar Kawak per kilogramnya Rp150 ribu, sebelumnya Rp140 ribu. Daging ayam kampung mulai dari Rp65 ribu sampai Rp85 ribu.

Untuk bumbu karena kebutuhan saya sedikit, biasanya tidak memakai harga kilo. Saya ambil seperlunya lalu ditimbang. Dengan teknik itu, tidak banyak bumbu yang terbuang karena kelamaan di lemari es.

Secara keseluruhan harga kebutuhan pokok di pasar Kawak cukup stabil. Pemerintah terus menjaga ketersediaan juga harga barang. Pun Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Madiun sering melakukan pemantauan harga terhadap bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional.

Ada yang berbeda pagi itu di pasar Kawak. Suasana sepi dari biasanya. Mungkin awal puasa. Ibu-ibu punya stok bahan makanan.

Seperti kerabat saya yang ada di desa. Dia membuka warung sayuran mentah. Awal puasa tidak belanja ke pasar, tokonya pun tutup.

Penyebab pasar sepi pengunjung saat awal puasa

Pasar sepi saat awal puasa bukan karena harga kebutuhan pokok yang naik.

Menurut pengamatan saya, awal Ramadan pasar sepi karena masyarakat punya stok bahan makanan.

Biasanya sebelum Ramadan masyarakat belanja banyak untuk megengan atau tradisi menyambut Ramadan.

Penyebab kedua pasar sepi, mungkin masyarakat tidak panic buying saat menghadapi bulan Ramadan. Belanja sesuai kebutuhan.

Makanan yang dikomsumsi saat bulan Ramadan sejatinya sama seperti bulan-bulan lain. Jadi tidak perlu berlebihan saat memasak. Seandainya ada tambahan makanan manis, buatlah secukupnya.

Persiapan Ramadan sejatinya bukan soal makanan, kebutuhan dapur, melainkan persiapan iman. Bagaimana kita menjaga iman saat berpuasa.

Semoga bermanfaat.

Selamat menjalankan ibadah puasa, Sahabat Kompasiana.

    AKIHensa 23 Maret 2023 19:461 jam lalu
    Mbak Sri masih ada leunca di pasar Majalengka? Sekarang Pasarnya pindah ya ke Cigasong? Terima kasih artikelnya, salam sehat selalu bersama keluarga di Madiun.

Mbak Sri masih ada leunca di pasar Majalengka? Sekarang Pasarnya pindah ya ke Cigasong? Terima kasih artikelnya, salam sehat selalu bersama keluarga di Madiun.

error: Content is protected !!